PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Rata-rata konsumsi perkapita seminggu menurut kelompok telur dan susu per di Kabupaten Banyumas tahun 2023 rendah.
Berdasarkan satuan komoditas, rata-rata konsumsi perkapita seminggu untuk susu cair pabrik 0,091, susu kental manis 0,087, susu bubuk 0,11, susu bubuk bayi 0,008 serta susu lainnya dan hasil lain dari susu 0,032.
Sub Koordinator Produksi dan Pakan Ternak Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas, Heru Three Handoko mengatakan, data BPS terkait konsumsi susu di Banyumas menunjukkan rata-rata konsumsi susu di Banyumas terlalu rendah.
BACA JUGA:Ulang Tahun Ke-13 Hotel Dafam Cilacap Gelar Funbike dan Donor Darah Bersama PMI Kabupaten Cilacap
Anak-anak Banyumas saat ini masih sedikit sekali mengkonsumsi susu. Oleh karena itu adanya program minum susu dari pemerintah pusat bertujuan agar masyarakat Banyumas sejak usia dini lebih banyak mengkonsumsi susu.
"Untuk tahap pertama semua yang melakukan pusat melalui UPTnya di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden," katanya.
Heru menjelaskan pemerintah ingin masyarakat Indonesia terutama anak-anak SD bisa memulai minum susu terutama susu murni. Dalam uji coba program minum susu, susu murni yang terlebih dahulu diberikan karena akan memberikan efek manfaat lebih besar bagi anak.
BACA JUGA:Target Donasi Pembangunan Masjid Seribu Bulan Rp 4 Miliar
"Program minum susu rencana jangka panjang. Ke depannya tidak hanya di Kecamatan Banyumas saja," terang dia.
Disinggung mengenai harga susu murni per liter, di koperasi Karanglewas harga per liter sekitar Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu tergantung dari angka kumannya. Ke depan untuk keberlanjutan program minum susu ditambah makan bergizi membutuhkan anggaran yang lumayan besar.
BACA JUGA:Kekeringan di Cilacap Meluas, BPBD Cilacap Droping Air Bersih di Gandrungmangu
"Yang digunakan susu sapi. Kalau dilihat dari nilai jualnya, susu kambing lebih mahal lagi," pungkas Heru. (yda)