CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Memasuki puncak musim kemarau, sebanyak 10.743 jiwa atau 2.923 keluarga di Kabupaten Cilacap mengalami krisis air bersih.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan mengatakan, ada 13 desa di 7 kecamatan yang saat ini terdampak air bersih.
"Yang terdampak di Kecamatan Kawunganten, Patimuan, Gandrungmangu, Bantarsari, Jeruklegi, Sidareja, dan Kampung Laut," katanya.
Budi mengatakan, untuk mengatasi musim kemarau saat ini, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah. Seperti melakukan droping air bersih untuk warga setempat.
BACA JUGA:Pasar Kroya Cilacap Sudah Dirobohkan, Pertengahan Agustus 2024 Akan Dibangun
BACA JUGA:Angka Kemiskinan Kabupaten Cilacap Periode Maret 2024 Mengalami Penurunan
"Awalnya, kita mengimbau warga untuk menghemat air di sumber airnya, karena memang setiap tahun beberapa desa di Kabupaten Cilacap kekurangan air bersih. Kemudian begitu sumurnya mengering kita mendroping air bersih untuk warga," kata Budi.
Dikatakan Budi, saat ini kondisi sumur-sumur warga mengalami kekeringan. Sedangkan kondisi air milik PDAM Cilacap belum berdampak ke daerah-daerah tertentu.
"Memang ada beberapa titik yang belum tersalurkan air bersih, sehingga berdampak bagi sumur warga. Kalau yang daerahnya sudah tersambung PDAM, masih aman tidak terlalu begitu berdampak," ujar Budi. (ray)