PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purbalingga mengalami krisis stok darah golongan O yang telah berlangsung selama dua hari terakhir.
Kepala UDD PMI Kabupaten Purbalingga, dr. Mey Dian Intan Sari, menyatakan bahwa krisis ini disebabkan oleh menurunnya jumlah pendonor serta meningkatnya permintaan dari masyarakat untuk darah golongan O.
"Penurunan jumlah pendonor darah golongan O ditambah dengan peningkatan permintaan menyebabkan stok darah menjadi kritis," ujarnya kepada Radarmas pada Selasa, 30 Juli 2024.
Berdasarkan data dari UDD PMI Kabupaten Purbalingga, krisis darah golongan O mulai terjadi sejak Senin, 29 Juli 2024. Stok darah lengkap atau sel darah merah golongan O saat ini hanya tersedia sebanyak 16 kantong. Stok trombosit darah O sebanyak 19 kantong, dan plasma darah sebanyak 17 kantong.
BACA JUGA:Stok Darah Semua Golongan di UDD PMI Kabupaten Purbalingga Kritis
BACA JUGA:Libur Lebaran, Stok Darah Golongan AB di UDD PMI Kabupaten Purbalingga Krisis
Pada Selasa, 30 Juli 2024, jumlah stok darah golongan O semakin menipis, dengan hanya tersisa empat kantong darah lengkap atau sel darah merah. Sementara itu, stok trombosit dan plasma darah tetap sama dengan hari sebelumnya, yakni masing-masing 19 kantong trombosit dan 17 kantong plasma.
Stok darah yang ada saat ini hanya bisa memenuhi kebutuhan permintaan darah untuk kurang dari satu hari. Untuk mengatasi krisis ini, UDD PMI Kabupaten Purbalingga mengajak para pendonor darah, terutama golongan O, yang sudah waktunya mendonor untuk segera mendonorkan darahnya ke UDD PMI.
Selain itu, UDD PMI juga mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada pendonor rutin golongan O dengan harapan langkah-langkah ini dapat membantu mengembalikan stok darah golongan O ke level normal. (tya)