Waspada Demam Berdarah, Kebutuhan Permintaan Trombosit di PMI Banjarnegara Meningkat

Waspada Demam Berdarah, Kebutuhan Permintaan Trombosit di PMI Banjarnegara Meningkat

Pengelolaan darah di Unit Donor Darah PMI Kabupaten Banjarnegara.-PUJUD/RADARMAS-

BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dalam sepekan, angka permintaan trombosit di wilayah Banjarnegara terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari permintaan trombosit di PMI Kabupaten Banjarnegara yang terus mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.

Berdasarkan data yang ada di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Banjarnegara, dalam sepekan terakhir sudah ada permintaan trombosit hingga 113 kantong. Jumlah tersebut meningkat drasris jika dibandingkan dengan hari biasa yang berkisar di bawah 80 kantong per pekan.

Meningkatnya permintaan trombosit sudah terjadi sejak Mei lalu. Dalam sebulan terakhir jumlah permintaan sudah mencapai 330 kantong yang tersebar di beberapa rumah sakit yang ada di Banjarnegara.

Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara dr. Amalia Desiana melalui kepala UDD dr. Syarah Mutia Dewi mengatakan, adanya peningkatan permintaan trombosit ini dapat disebabkan dari beberapa faktor.

BACA JUGA:Banjarnegara Masih Berpotensi Terjadi Hujan Besar

BACA JUGA:Jelang Idul Adha Dinas Pertanian Banjarnegara Perketat Lalu lintas Hewan Kurban

Termasuk di dalamnya akibat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), akibat cuaca ekstrem akibat fenomena el nono, dan lainnya.

“Kebutuhan trombosit terjadi karena adanya kebocoran plasma di dalam tubuh. Khususnya pada pasien yang terkena DBD, khususnya pada masa fase kritis. Adanya cuaca ekstrem juga ikut memengaruhi,” ujarnya, Rabu (12/6/2024).

Menurutnya, kebutuhan trombosit tidak hanya untuk pasien DBD, tetapi juga pada pasien yang terinfeksi virus pada tubuh. Sehingga pasien mengalami penurunan trombosit. Kekurangan trombosit ini juga bisa terjadi karena faktor genetik.

“Kekurangan trombosit ini juga bisa terjadi karena obat-obatan dan kondisi medis lainnya,” ujarnya.

Trombositopenia pada demam berdarah Dengue biasanya juga diimbangi dengan adanya peningkatan HCT (hematokrit). Lazimnya pada orang yang sehat, jumlah trombosit setiap orang adalah 150.000 hingga 450.000 per mikro liter.

Jika seseorang memiliki trombosit yang kurang dari 150.000 per mikro liter, maka orang tersebut mengalami trombositopenia.

“Ketika jumlah trombosit seseorang terlalu rendah, maka berisiko menyebabkan pendarahan internal dan eksternal yang dapat berbahaya,” ujarnya.

Sebagai antisipasi mengonsumsi buah menjadi satu cara alamiah untuk meningkatkan trombosit, termasuk dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: