RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kendaraan roda dua, khususnya matic, menjadi primadona di Indonesia. Kepraktisannya dan efisiensi bahan bakar menjadikannya pilihan utama bagi banyak orang untuk beraktivitas sehari-hari.
Namun, tahukah Anda bahwa salah satu faktor penting yang memengaruhi kenyamanan dan keamanan berkendara matic adalah tekanan ban? Tekanan ban yang tepat berkontribusi pada keausan ban yang lebih merata dan irit bahan bakar.
Hal ini menjadi semakin penting saat musim hujan tiba, di mana kondisi jalan yang basah dan licin membutuhkan perhatian ekstra bagi pengendara motor matc ketika hendak melakukan perjalanan.
Mengapa Tekanan Ban Matic Perlu Disesuaikan dengan Musim?
Perubahan temperatur dan kondisi jalan selama musim hujan dapat memengaruhi tekanan ban matic. Saat temperatur udara turun, tekanan ban juga akan ikut menurun. Hal ini dapat menyebabkan handling yang kurang stabil dan berkurangnya daya cengkram.
Di sisi lain, ban yang terlalu kembung saat musim panas dapat meningkatkan risiko aquaplaning, yaitu kehilangan traksi ban akibat genangan air di permukaan jalan. Aquaplaning dapat berakibat fatal, terutama pada kecepatan tinggi.
Berapa Tekanan Ban Matic Ideal di Musim Hujan dan Kemarau?
Pada umumnya, tekanan ban matic ideal di musim hujan slightly lebih rendah dibandingkan dengan musim kemarau. Berikut panduan tekanan ban matic ideal berdasarkan musim:
BACA JUGA:Langkah-Langkah Mengganti Pentil Ban Motor Matic yang Rusak dengan yang Baru
BACA JUGA:Memilih Lem yang Tepat untuk Memperbaiki Pentil Ban Motor Matic yang Bocor
1. Tekanan Ban Matic Ideal di Musim Kemarau
Musim kemarau identik dengan cuaca panas dan jalanan kering. Kondisi ini idealnya membutuhkan tekanan ban matic yang sedikit lebih tinggi dibandingkan musim hujan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kestabilan handling, kontrol yang optimal, dan keausan ban yang merata.
Tekanan ban matic ideal di musim kemarau adalah:
- Ban depan: 28-30 psi
- Ban belakang: 31-33 psi
Perlu diingat bahwa tekanan ban yang ideal dapat berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Jenis dan ukuran ban: Ban dengan profil lebih tipis umumnya membutuhkan tekanan yang lebih tinggi.
- Beban kendaraan: Jika Anda sering membawa beban berat, sesuaikan tekanan ban dengan rekomendasi pabrikan untuk kondisi tersebut.
- Gaya mengemudi: Pengendara yang suka memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi mungkin membutuhkan tekanan ban yang slightly lebih tinggi.