BACA JUGA:Pengendara Wajib Tau, 6 Bahaya Penggunaan Ban Vulkanisir pada Motor Matic, yang Perlu Diwaspadai!
Namun demikian, tidak dapat dikesampingkan bahwa dalam keadaan tertentu sabuk-V mungkin perlu diganti sebelum dapat menempuh jarak tersebut.
Pasalnya, jika V-belt putus maka kinerja puli transmisi CVT tidak akan maksimal.
V-belt yang sudah tidak sesuai dapat rusak walaupun mesin matic sepeda motor hidup. Risiko ini tentu sangat berbahaya karena bisa saja terjadi kecelakaan.
2. Ganti oli roda secara berkala
Selain oli mesin, oli transmisi juga harus diganti secara berkala. Pasalnya oli transmisi memegang peranan penting dalam berfungsinya transmisi CVT.
Oli transmisi digunakan untuk melumasi seluruh komponen di dalam CVT, termasuk roller.
Jika cairan transmisi tidak dalam kondisi sempurna, seluruh komponen CVT akan cepat aus. Disarankan agar cairan transmisi diganti secara rutin setiap 8.000 km.
Itulah mengenai fungsi dan juga cara untuk merawat roller pada sepeda motor matic Anda dengan tepat. (fah)