Solusi:
Meskipun biaya awal lebih tinggi, perlu diingat bahwa motor listrik menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dalam jangka panjang.
Pemerintah juga memberikan berbagai insentif dan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, yang dapat mengurangi beban biaya awal.
Selain itu, Polytron EV seringkali menawarkan program pembiayaan atau cicilan yang memudahkan konsumen untuk memiliki motor listrik tanpa harus membayar penuh di awal.
BACA JUGA:7 Kelebihan Motor Listrik Honda U-Be, Bakal Laris Manis
BACA JUGA:Motor Listrik Zero SR Tembus 199 Km/Jam, Ini Teknologi di Balik Kecepatannya!
5. Keterbatasan Layanan Servis dan Suku Cadang
Kekurangan:
Karena motor listrik masih tergolong baru di pasar Indonesia, ketersediaan layanan servis dan suku cadang untuk Polytron EV mungkin belum sebaik motor konvensional.
Hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna terkait perawatan dan perbaikan.
Solusi:
Untuk mengatasi keterbatasan layanan servis dan suku cadang, Polytron EV telah mendirikan jaringan bengkel resmi dan pusat layanan yang tersebar di berbagai daerah. Selain itu, Polytron juga menyediakan layanan pelanggan yang siap membantu pengguna dalam menemukan lokasi servis terdekat dan suku cadang yang dibutuhkan.
Pengguna juga disarankan untuk rutin melakukan perawatan di bengkel resmi guna memastikan motor tetap dalam kondisi optimal.
Meskipun motor listrik Polytron EV memiliki beberapa kekurangan, setiap kekurangan tersebut dapat diatasi dengan solusi yang tepat.
Jarak tempuh yang terbatas, waktu pengisian daya yang lama, keterbatasan infrastruktur pengisian daya, biaya awal yang tinggi, dan keterbatasan layanan servis dan suku cadang merupakan tantangan yang bisa dihadapi dengan perencanaan dan pemanfaatan fasilitas yang tersedia.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan dukungan dari berbagai pihak, motor listrik Polytron EV semakin menunjukkan potensi besar sebagai solusi transportasi ramah lingkungan dan efisien.