Komponen-komponen ini harus menanggung beban kerja yang lebih besar, yang menyebabkan penurunan durabilitas.
Penggantian belt CVT dan komponen terkait menjadi lebih sering diperlukan untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.
BACA JUGA:Penanganan Pertama Jika Aki Motor Matic Soak di Jalan
BACA JUGA:5 Cara Merawat CVT Motor Matic Agar Tetap Awet dan Berfungsi Optimal
4. Risiko Overheating
Penggunaan per CVT racing pada motor matic dapat meningkatkan risiko overheating mesin.
Per CVT racing dirancang untuk memberikan akselerasi dan performa yang lebih tinggi dengan memaksa mesin bekerja pada putaran yang lebih tinggi.
Putaran mesin yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak panas karena pembakaran bahan bakar yang lebih intensif dan gesekan yang meningkat di dalam mesin.
Panas yang dihasilkan ini harus dikelola oleh sistem pendingin motor agar tidak menyebabkan overheating.
Penggunaan per CVT racing biasanya berarti mesin akan sering beroperasi pada performa tinggi dalam waktu yang lebih lama.
Beban kerja berkelanjutan ini menghasilkan panas yang terus-menerus, meningkatkan tekanan pada sistem pendingin.
Jika panas tidak dapat disalurkan dengan efektif, suhu mesin akan meningkat hingga mencapai titik di mana overheating terjadi.
5. Potensi Kerusakan Serius
Menggunakan per CVT racing pada motor matic memang bisa meningkatkan performa akselerasi dan kecepatan.
Namun, ada beberapa potensi kerusakan serius yang dapat terjadi akibat perubahan ini.
Salah satu risiko terbesar dari penggunaan per CVT racing adalah overheating mesin. Per CVT racing memaksa mesin untuk bekerja pada putaran tinggi lebih sering, yang menghasilkan lebih banyak panas.