BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Motor Matic Honda Stylo 160
BACA JUGA:3 Rekomendasi Motor Matic Adventure yang Cocok untuk Para Jiwa Petualang
2. Konsumsi Bahan Bakar yang Lebih Boros
Penggunaan per CVT racing pada motor matic, meskipun menawarkan peningkatan akselerasi dan kecepatan, memiliki beberapa efek samping yang perlu dipertimbangkan.
Salah satu efek negatif yang signifikan adalah konsumsi bahan bakar yang lebih boros. Per CVT racing didesain untuk memberikan akselerasi yang lebih cepat dengan meningkatkan putaran mesin dalam waktu yang lebih singkat.
Untuk mencapai akselerasi yang lebih agresif ini, mesin harus bekerja lebih keras dan menggunakan lebih banyak bahan bakar.
Penggunaan bahan bakar yang lebih banyak untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat secara langsung berdampak pada peningkatan konsumsi bahan bakar.
Motor matic yang menggunakan per CVT racing sering kali memerlukan pengaturan ulang pada sistem injeksi bahan bakar atau karburator untuk mengimbangi peningkatan performa.
Pengaturan ini biasanya meningkatkan jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam mesin untuk memastikan bahwa mesin dapat mencapai akselerasi yang diinginkan.
3. Frekuensi Perawatan yang Lebih Tinggi
Penggunaan per CVT racing pada motor matic menawarkan peningkatan performa yang menarik bagi pengendara yang ingin akselerasi lebih cepat dan respons yang lebih agresif.
Namun, salah satu efek negatif yang sering kali diabaikan adalah frekuensi perawatan yang lebih tinggi.
Per CVT racing meningkatkan beban kerja pada mesin, karena mesin harus bekerja lebih keras dan sering berada pada putaran tinggi.
Hal ini menyebabkan komponen mesin lebih cepat aus dan membutuhkan perawatan lebih sering.
Penggantian oli mesin, filter udara, dan komponen lain yang berkaitan dengan pelumasan dan pendinginan menjadi lebih sering untuk memastikan mesin tetap berfungsi optimal.
Komponen CVT lainnya, seperti belt CVT, roller, dan pulley, juga akan mengalami keausan lebih cepat dengan penggunaan per CVT racing.