Ini bisa terjadi karena keausan pada sabuk atau pulley yang tidak diatur dengan benar.
Komponen CVT lain seperti pulley dan roller juga dapat mengalami keausan dari penggunaan yang berkepanjangan.
Ketika pulley aus, perpindahan gigi tidak akan berlangsung dengan mulus, menyebabkan tarikan motor matic menjadi berat dan kurang responsif.
Untuk mengatasi masalah tarikan motor matic yang disebabkan oleh CVT yang bermasalah, diperlukan perawatan dan perbaikan yang tepat.
Ini mungkin melibatkan penggantian komponen yang aus atau rusak, penyetelan ulang CVT, atau penggantian oli CVT secara berkala.
BACA JUGA:5 Hal Sepele yang Membuat CVT Motor Matic Menjadi Berisik
BACA JUGA:5 Kunci Utama Keawetan dan Kinerja Optimal Motor Matic
4. Roller dan V-Belt yang Aus
Roller dan V-Belt adalah dua komponen kunci dalam sistem transmisi motor matic yang menghubungkan mesin dengan roda motor.
Ketika roller dan V-Belt mengalami keausan, tarikan motor matic dapat menjadi berat dan kinerja keseluruhan mesin dapat terpengaruh.
Roller yang aus atau V-Belt yang kendur dapat mengakibatkan penurunan efisiensi transmisi.
Hal ini mengakibatkan energi yang hilang selama perpindahan tenaga dari mesin ke roda motor, yang menyebabkan tarikan motor matic menjadi berat dan kurang responsif.
Ausnya roller atau V-Belt juga dapat menyebabkan slipping belt, di mana sabuk tidak memiliki gesekan yang cukup dengan pulley.
Hal ini mengakibatkan kehilangan tenaga dan tarikan motor matic menjadi berat, terutama saat akselerasi atau menanjak.
Untuk mengatasi masalah tarikan motor matic yang disebabkan oleh roller dan V-Belt yang aus, penting untuk melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin.
5. Kurangnya Perawatan dan Pemeliharaan Rutin