Perasaan Putus Asa dan Kehilangan Harapan: Orang yang merasa putus asa atau kehilangan harapan akan perbaikan keadaan mereka mungkin lebih rentan terhadap pemikiran bunuh diri.
Krisis Keuangan atau Sosial: Stres yang disebabkan oleh masalah keuangan, masalah hubungan, atau kehilangan orang yang dicintai dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
BACA JUGA:8 Cara Memulihkan Gangguan Kesehatan Mental Bipolar, Langkah-langkah Menuju Keseimbangan Emosional
BACA JUGA:Mengenal Ciri-ciri Gangguan Kesehatan Mental Alter Ego, Punya Banyak Kepribadian!
3. Pencarian Bantuan Profesional
Mengatasi risiko bunuh diri pada penyintas gangguan kesehatan mental seringkali memerlukan bantuan profesional.
Psikolog, psikiater, atau konselor kesehatan mental yang terlatih dapat membantu individu untuk mengatasi pemikiran bunuh diri, mengembangkan strategi pengelolaan krisis, dan mencari perawatan yang tepat untuk kondisi kesehatan mental mereka.
4. Pembentukan Jaringan Dukungan
Jaringan dukungan yang kuat dapat menjadi faktor pelindung yang penting dalam mengurangi risiko bunuh diri pada penyintas gangguan kesehatan mental.
Ini bisa termasuk keluarga, teman, atau kelompok dukungan yang dipimpin oleh profesional.
Berbicara terbuka tentang perasaan dan pengalaman mereka, serta mendapatkan dukungan emosional dan praktis, dapat membantu individu untuk merasa didengar, dipahami, dan didukung.
5. Membangun Keterampilan Pengelolaan Krisis
Membangun keterampilan pengelolaan krisis dapat membantu individu untuk mengatasi pemikiran bunuh diri dan menghadapi tantangan yang muncul dalam kehidupan mereka.
Ini bisa termasuk belajar teknik relaksasi, strategi koping yang sehat, atau mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif.
BACA JUGA:Kehilangan Orang Tersayang Menjadi Penyebab Gangguan Kesehatan Mental yang Berbahaya
BACA JUGA:Sering Menghindari Aktivitas Sosial? Itu Gejala Gangguan Kesehatan Mental Skizoid