Buaya Muara Terjebak Perangkap Ikan Nelayan
TANGKAP BUAYA: Nelayan yang menangkap buaya Roni Prasetyawan mengangkat jebakan ikan atau grembeng di waduk, Jumat (11/12). Sehari sebelumnya, dia menangkap buaya muara yang terjebak grembeng. DARNO/RADARMAS
BANJARNEGARA - Seekor buaya muara betina terjebak perangkap ikan milik nelayan di Waduk PLTA Panglima Besar Soedirman atau yang juga dikenal dengan Waduk Mrica. Dilihat dari pergantian gigi dan ukurannya, buaya sepanjang satu meter ini diperkirakan berumur dua tahun.
Nelayan yang menangkap buaya Roni Prasetyawan mengatakan pada Kamis (10/12) pagi, ayahnya mengambil ikan di jebakan ikan atau grembeng.
https://radarbanyumas.co.id/buaya-54-meter-terpancing-warga/
"Pas lagi ngangkat ngga tahu ternyata ada buayanya. Tapi ayah saya ngga berani ngambil, terus saya yang ngambil sama dua temen saya," kata dia di temui di Waduk Mrica, Jumat (11/12). Dia dibantu dua temannya Angga dan Hendri menuju ke waduk tempat grembeng dipasang.
"Waktu pertama diangkat dari air, buaya membrontak. Saya angkat ke perahu lagi, temen saya megangin, terus ngikat mulutnya. Yang satunya megangin badannya. Terus saya ngikat tangan sama kakinya," paparnya. Setelah berhasil diikat, buaya muara itu dibawa pulang dan ditaruh di kandang.
"Daripada di bendungan membahayakan orang, membahayakan nelayan saya serahkan ke pihak yang berwenang," jelasnya.
Dia sendiri mengaku baru pernah menangkap buaya di waduk. Dia berharap dilakukan pencarian untuk memastikan ada atau tidaknya buaya lain di waduk.
"Sekiranya masih ada yang lain ditangkap, agar nelayan merasa aman mencari nafkah di waduk," harapnya. Sebab keberadaan biaya, diakuinya meresahkan nelayan yang mencari ikan di waduk.
Kepala Desa Wanakarsa Erna Ariyanto mengatakan setelah ditangkap, buaya dibawa ke balai desa kemudian dibawa ke TRMS Serulingmas. Dikatakan, keberadaan buaya membuat resah dan khawatir.
"Sangat khwatir, apalgi sebagian besar warga Desa Wanakarsa Kecamatan Wanadadi adalah nelayan," jelasnya. Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan, pihaknya akan segera memasang tulisan peringatan di tepi waduk. Dia mengatakan beberapa tahun yang lalu, pernah ada warga yang melihat binatang seperti buaya di waduk. Namun karena agak jauh, tidak bisa memastikan apakah buaya atau hewan lain.
Dokter hewan TRMS Serulingmas Winanda Risdayanto mengatakan buaya yang ditemukan adalah jenis buaya muara. Dia memperkirakan buaya peliharaan ini adalah buaya yang lepas. Sebab habitat asli buaya muara adalah muara sungai atau pertemuan sungai dengan laut. Meskipun demikian, buaya muara dapat hidup di perairan tawar.
Dia mengatakan buaya muara ini diperkirakan berusia dua tahun. Dilihat dari pergantian gigi yang tanggal, pangkal ekor dan ukuran tubuhnya. Dikatakan keberadaan buaya di waduk membahayakan, apalagi jika berukuran besar.
Kepala Resort Konservasi Wonosobo BKSDA Jateng Adi Antoro memperkirakan buaya muara yang ditemukan nelayan adalah buaya peliharaan yang lepas. Sebab habitat aslinya di muara. Pihaknya akan mendalami informasi penemuan buaya ini. Jika ada induk atau telur buaya muara, maka pihaknya akan melakukan penyisiran. Tujuannya agar para nelayan merasa aman saat mencari ikan. (drn/)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


