Banner v.2
Banner v.1

UMP Bebaskan SPP Setahun dan Sediakan Makan Gratis bagi Mahasiswa Aceh, Sumut, dan Sumbar Terdampak Bencana

UMP Bebaskan SPP Setahun dan Sediakan Makan Gratis bagi Mahasiswa Aceh, Sumut, dan Sumbar Terdampak Bencana

UMP Bebaskan SPP Setahun dan Sediakan Makan Gratis bagi Mahasiswa Aceh, Sumut, dan Sumbar Terdampak Bencana-HUMAS UMP UNTUK RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), membebaskan SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) selama dua semester (satu tahun) dan menyediakan makan gratis bagi delapan mahasiswa asal Sumatera yang terdampak bencana.

Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UMP Prof. Dr. Jebul Suroso dalam kegiatan Sambung Rasa Mas Rektor dan Mahasiswa UMP di Lobi Kantor Pusat UMP, jumat (12/12).

Rektor menegaskan komitmen kampus dalam memberikan bantuan pendidikan dan kebutuhan pokok, bagi mahasiswa asal Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara yang keluarganya terdampak bencana.

"Kita berikthiar supaya mahasiswa Aceh, Sumut dan Sumbar yang menjadi korban bencana dalam menjalani masa perkuliahan tidak terlalu terdampak," kata Rektor saat menghadiri pameran dan lelang lukisan untuk donasi korban bencana Aceh, Sumut dan Sumbar.

BACA JUGA:Dosen UMP Tingkatkan Produksi Budidaya Ikan Intensif di Pokdakan Berkah Randu Alas Cilongok

Ia mengatakan kebijakan itu mencakup pembebasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) tetap selama dua semester bagi mahasiswa yang mengalami kendala finansial akibat bencana alam.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyediakan makan gratis tiga kali sehari di samara cafe and eatery milik UMP bagi mahasiswa yang kesulitan memperoleh kiriman uang dari keluarga/orang tuanya.

"Kebijakan ini merupakan bentuk kepedulian, simpati, dan empati UMP terhadap mahasiswa yang terdampak bencana alam di sumatera. Ada delapan mahasiswa dari Aceh dan Sumatera Utara yang kami pastikan mendapat perhatian penuh, sementara baru delapan orang yang terdeteksi," Jelasnya.

Salah seorang Mahasiswi Julia Mawaddah dari Prodi Sastra Inggris mengaku kesulitan menghubungi orang tuanya di Aceh Barat karena listrik dan internet terputus, sehingga dia tidak bisa meminta kiriman uang untuk biaya hidup dipurwokerto.

BACA JUGA:UMP Resmi Menjalin Kerjasama dengan Badilag Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menurut dia, biaya kuliahnya selama ini ditopang dari hasil kebun keluarga, namun bencana yang merusak tanaman sehingga membuat orang tua khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan kuliah.

"Ibu saya seorang petani, ayah saya sudah meninggal saat tsunami Aceh. Jadi ini berat sekali bagi saya" jelasnya.

Sementara mahasiswi asal Sumatera Utara, Aulia Febi mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian kampus kepada mereka yang berasal dari daerah terdampak bencana.

Mahasiswi Fakultas Pertanian itu mengatakan keluarganya terdampak langsung bencana, sehingga mempengaruhi kondisi finansial dan psikologis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: