Banner v.2
Banner v.1

Emas Anjlok di Pasar Dunia, Investor Indonesia Waspada tapi Tetap Optimis

Emas Anjlok di Pasar Dunia, Investor Indonesia Waspada tapi Tetap Optimis

Emas Anjlok di Pasar Dunia, Investor Indonesia Waspada tapi Tetap Optimis--

RADARBANYUMAS.CO.ID - Harga emas hari ini kembali menjadi perhatian publik karena pergerakannya yang cukup signifikan di pasar dalam negeri. Berdasarkan data resmi PT Antam Tbk pada Rabu, 22 Oktober 2025, harga jual emas batangan tercatat di angka Rp 2.310.000 per gram, mengalami penurunan sebesar Rp 177.000 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam berada di posisi Rp 2.164.000 per gram, turun sekitar Rp 172.000. Fluktuasi ini menunjukkan bahwa pasar logam mulia masih sangat dinamis dan sensitif terhadap perubahan ekonomi global.

Penurunan harga emas tersebut sebagian besar disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) dari para investor setelah harga emas global mencatatkan kenaikan signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Harga emas dunia sendiri kini berada di kisaran USD 4.121,69 per troy ons, yang menandai kelanjutan tren positif sejak awal bulan. Walau sedang terkoreksi, pergerakan ini dianggap sebagai momen wajar setelah reli tajam yang sempat terjadi di pasar komoditas.

Kondisi ekonomi global juga turut memengaruhi harga emas, terutama penguatan dolar Amerika Serikat yang membuat logam mulia ini lebih mahal bagi investor dengan mata uang lainnya. Namun di sisi lain, emas masih dipandang sebagai aset safe haven yang mampu melindungi nilai kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia. Para analis memperkirakan bahwa koreksi kali ini bersifat sementara, sebelum kemungkinan rebound terjadi dalam waktu dekat.

Dalam konteks pasar domestik, harga emas perhiasan juga mengalami perubahan seiring fluktuasi logam mulia internasional. Untuk kadar 24 karat, harga per gram mencapai sekitar Rp 2.202.000, sedangkan emas 22 karat berada di kisaran Rp 2.018.000 per gram. Perbedaan kadar ini penting diperhatikan pembeli, terutama bagi mereka yang membeli emas sebagai bentuk investasi jangka panjang.

BACA JUGA:Kontribusi Pertamina Dukung Swasembada Energi bagi Indonesia

BACA JUGA:Peringati Hari Santri Nasional, Gubernur Ahmad Luthfi Luncurkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantre

Tren Harga Emas di Indonesia

Beberapa pengamat menyebut, meskipun harga emas sempat turun, permintaan di pasar ritel tetap tinggi, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya diiringi peningkatan kebutuhan hadiah dan mahar pernikahan. Hal ini menjadikan emas tidak hanya bernilai investasi, tetapi juga memiliki nilai budaya dan sosial di masyarakat Indonesia.

Tips bagi Investor dan Pembeli Emas

Sebelum membeli emas, penting untuk memperhatikan beberapa aspek seperti kadar kemurnian, merek (misalnya Antam, UBS, atau Galeri24), serta selisih harga jual dan harga buyback. Semakin kecil selisihnya, semakin tinggi nilai likuiditasnya di kemudian hari. Selain itu, pembeli juga disarankan memantau tren harga harian dan kebijakan fiskal yang dapat memengaruhi harga emas secara tidak langsung.

Prospek Harga Emas ke Depan

Secara teknikal, indikator pasar seperti Relative Strength Index (RSI) menunjukkan posisi emas masih berada di zona positif, yang menandakan potensi penguatan masih terbuka. Para ahli memperkirakan harga emas akan kembali stabil atau bahkan menguat apabila ketegangan geopolitik dan inflasi global meningkat. Dengan demikian, logam mulia ini tetap menjadi instrumen investasi menarik bagi masyarakat yang ingin menjaga kestabilan aset di tengah gejolak ekonomi.

Secara keseluruhan, harga emas hari ini yang sempat menurun bukanlah sinyal negatif, melainkan peluang strategis bagi investor baru untuk masuk pasar. Dalam jangka panjang, emas tetap terbukti sebagai aset lindung nilai yang kuat dan stabil terhadap inflasi serta perubahan ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: