Manisnya Edukasi dan Ekonomi Warga Desa Pagak
Pagak Hadirkan Wisata Petik Melon, Banjarnegara, 27 September 2025.-Pujud Andriastanto/Radar Banyumas-
Desa Pagak Kembangkan Agroeduwisata
DERETAN tanaman melon dengan buah bulat menggantung rapi di dalam greenhouse Desa Wisata Pagak, Banjarnegara, tampak begitu menyegarkan mata. Aroma segar buah yang matang alami seolah mengundang setiap pengunjung untuk segera memetiknya.
PUJUD ANDRIASTANTO/BANJARNEGARA
Di sinilah letak daya tarik Wisata Petik Melon yang digagas masyarakat Desa Pagak. Pengunjung tak hanya sekadar membeli buah, melainkan diajak merasakan sendiri bagaimana serunya memanen melon langsung dari pohonnya.
Dengan membayar Rp35 ribu per kilogram, wisatawan bisa membawa pulang buah premium yang manis dan segar hasil petikan tangan mereka sendiri.
“Varietas melon yang kami tanam adalah varietas unggul dengan tingkat kemanisan tinggi. Jadi tidak hanya menyenangkan untuk dipetik, tapi rasanya juga memuaskan,” jelas Widi Prasetyo, pengelola Desa Wisata Pagak.
BACA JUGA:Merayakan 208 Tahun Desa Blambangan dengan Semangat Kebersamaan
Menurut Widi, ide menghadirkan wisata petik melon lahir dari semangat warga desa untuk menggabungkan potensi pertanian dengan pariwisata edukatif.
Greenhouse yang dikelola bersama masyarakat ini sekaligus menjadi sarana pembelajaran tentang budidaya pertanian modern.
“Kami ingin wisatawan mendapatkan pengalaman lengkap. Mereka bisa belajar cara menanam, merawat, hingga panen melon. Jadi pulang bukan hanya membawa buah, tapi juga membawa pengetahuan baru,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, kegiatan ini juga membuka ruang bagi UMKM lokal. Para pelaku usaha desa memanfaatkan momentum dengan menghadirkan beragam produk olahan khas Pagak, mulai dari keripik, jus segar, hingga makanan ringan yang bisa dinikmati setelah puas memetik melon.
BACA JUGA:Cerita Penderita Obesitas, Daffa Fachrudin Lathif (15), Berdiri Mandiri Gapai Prestasi
“Harapannya, wisata petik melon ini bisa menjadi magnet baru Desa Wisata Pagak sekaligus menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” ungkap Widi.
Suasana greenhouse memang berbeda dari kebun biasa. Dengan sistem pertanian modern, pengunjung bisa berjalan di lorong-lorong bersih sambil memilih buah yang matang sempurna. Anak-anak yang datang bersama keluarga tampak antusias, bahkan ada yang meminta difoto saat pertama kali memotong batang melon dengan gunting khusus.
Wisata edukatif ini pun memberikan nilai tambah tersendiri. Para orang tua menganggap kegiatan ini sebagai cara menyenangkan untuk memperkenalkan dunia pertanian kepada anak-anak mereka. Bagi rombongan wisatawan, pengalaman petik melon menjadi aktivitas seru sekaligus sehat, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Banjarnegara memang dikenal dengan potensi pertaniannya, tetapi Desa Pagak berhasil menghadirkan sesuatu yang berbeda: buah manis yang dipetik sendiri, di tengah keramahan warga dan keasrian desa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


