Banyak Perpustakaan Belum Aktif, Dinarpus Cilacap Peringatkan Dampak ke Literasi Anak

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Potensi literasi anak usia sekolah dasar (SD) di Kabupaten Cilacap dianggap mulai mengkhawatirkan. Kondisi ini terjadi karena masih banyak perpustakaan sekolah yang belum berfungsi secara maksimal, bahkan sebagian belum memenuhi syarat sebagai perpustakaan sekolah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpus) Kabupaten Cilacap, Ngadiyo menjelaskan, masa SD merupakan tahap paling penting dalam pembentukan kebiasaan membaca anak. Namun, kebiasaan itu sulit terbentuk apabila perpustakaan sekolah tidak berjalan dengan baik.

“Tahap SD adalah masa pembentukan kebiasaan membaca. Kalau perpustakaannya tidak aktif, anak-anak akan kehilangan kebiasaan membaca sejak dini. Kemampuan literasi dasar mereka akan rendah dan berpengaruh juga terhadap pemahaman pelajaran di jenjang berikutnya,” jelas Ngadiyo.

Berdasarkan data yang dihimpun, masih terdapat 118 perpustakaan SD di Cilacap yang belum terdaftar NPP yang artinya masih menghadapi berbagai permasalahan.

BACA JUGA:Kesenjangan NPP, Perpustakaan SMP di Kabupaten Cilacap Lebih Banyak Terdaftar Dibanding SD

Beberapa di antaranya, ruangan perpustakaan yang difungsikan ganda sebagai gudang penyimpanan, sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai perpustakaan sekolah yang sesuai standar. 

“Kondisi di lapangan, banyak perpustakaan yang bangunannya tidak memenuhi syarat standar,” tambahnya.

Ia menegaskan, keberadaan perpustakaan tidak seharusnya dipandang sebagai pelengkap sekolah, melainkan sebagai pusat kegiatan literasi yang mampu menumbuhkan minat baca sejak dini. 

“Kami terus mendorong sekolah agar mengaktifkan kembali perpustakaannya. Literasi tidak bisa tumbuh kalau ruang baca tidak dihidupkan,” tegas Ngadiyo.

Dinas Arsip dan Perpustakaan berencana memperkuat koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mendorong sekolah dasar melakukan pembenahan ruang perpustakaan dan pengajuan NPP. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat budaya literasi di kalangan pelajar sejak usia dasar. (gia)

Sumber: