Tiga Pelajar MTs Swasta Terjaring Ikut Demo
-Siswa madrasah di Purwokerto mengikuti pembelajaran olahraga normal seperti biasa, Senin (1/9). Untuk Selasa (2/9), model pembelajaran daring atau luring dikembalikan ke masing-masing madrasah menyesuaikan keamanan wilayah setempat.-YUDHA IMAN/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kericuhan aksi demonstrasi di Alun-Alun Purwokerto pada Sabtu (30/8) melibatkan tiga pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta.
Data Kantor Kemenag Banyumas, tiga pelajar MTs swasta yang terlibat kericuhan aksi demonstrasi merupakan dua pelajar dari satu MTs swasta di Jatilawang dan satu pelajar dari MTs swasta di Sumbang.
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Banyumas, M. Wahyu Fauzi Aziz melalui pelaksana Endwi Supeno mengatakan ketiganya sudah menjalani pembinaan Kepolisian dan diserahkan kepada pihak orangtua kemarin, Minggu (31/8). Dirinya bersama Kepala MTs tempat anak menempuh pendidikan turut menyaksikan penjemputan oleh orangtua.
"Madrasah hanya tiga anak. Tidak ada dari madrasah negeri," katanya.
BACA JUGA:Dosen Amikom dan Mahasiswa Beri Pelatihan Videografi Berbasis Kearifan Lokal di MTs Pakis
Endwi menjelaskan informasi yang diterimanya, adanya pelajar MTs swasta yang mengikuti demo yang berujung kericuhan di Alun-Alun Purwokerto malam minggu lalu karena ikut-ikutan. Anak bisa keluar dari lingkungan MTs di Jatilawang menuju Purwokerto karena kurang terpantau oleh madrasah yang pada Sabtu (30/8) lalu sedang merayakan rangkaian acara HUT RI.
"Diajak temannya ikut. Kami tidak tahu persis siapa yang awalnya mengajak," terang dia.
Dilanjutkannya selain tiga pelajar MTs swasta di Jatilawang dan Sumbang, tidak ada lagi pelajar dari madrasah yang ikut dalam aksi demonstrasi di Alun-Alun Purwokerto yang berujung kericuhan. Menindaklanjuti temuan adanya pelajar madrasah yang mengikuti demonstrasi, Kantor Kemenag Banyumas melaksanakan rapat koordinasi dengan kepala madrasah, komite madrasah, perwakilan orangtua/wali murid seKabupaten Banyumas.
Adapun pembelajaran di madrasah, untuk Selasa (2/9) dikembalikan kepada masing-masing satuan pendidikan. Jika yang diwilayah Kota Purwokerto terasa kurang aman maka pembelajaran bisa dilaksanakan daring. Begitupun sebaliknya.
BACA JUGA:MTs N 1 Kebumen Raih Penghargaan Literasi
"Rapat koordinasi dilaksanakan daring melibatkan pihak Kepolisian," pungkas Endwi. (yda)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

