Banner v.2
Banner v.1

Lebih Menarik, Sentul Garden Direvitalisasi Bernuansa Jepang

Lebih Menarik, Sentul Garden Direvitalisasi Bernuansa Jepang

Proses revitalisasi Sentul Garden yang tengah berlangsung.-Dok DLH Purbalingga-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Sentul Garden bersiap tampil dengan wajah baru. Taman yang berada di pusat kota itu tengah direvitalisasi sejak 23 Oktober dan secara kontrak akan berakhir pada 11 Desember 2025. Meski demikian, Pelaksana Bidang PPKLH DLH Purbalingga, Firman Yanuar, menyebut pengerjaan dikejar agar rampung sebelum awal Desember.

Revitalisasi tahun ini membawa konsep berbeda. Sesampainya di pintu masuk, pengunjung akan disambut sentuhan ornamen Jepang. DLH juga membangun ulang rangka aviari yang nantinya diisi burung dara sebagai daya tarik tambahan. 

Tak jauh dari titik itu, gazebo baru berdiri di lingkar tengah, dilengkapi lantai papan. Area antara aviari dan gazebo dirancang menjadi taman kecil agar ruang terbuka terasa lebih hidup.

Perubahan lainnya ialah hilangnya pagar depan yang diganti pagar tanaman hidup. Sementara itu, playground yang sudah lama menjadi favorit anak-anak tetap dipertahankan, dicat ulang, dan bagian yang rusak dibongkar.

BACA JUGA:Grecol dan Karangsentul Jadi Opsi Penambahan RTH di Purbalingga

Firman menyampaikan bahwa revitalisasi ini menelan anggaran APBD Perubahan sekitar Rp 170 juta. Ia menambahkan, arahan Bupati adalah agar taman dapat kembali menggeliat dan dimanfaatkan lebih lama oleh warga.

"Saat ini masih buka sampai jam 5 sore. Setelah revitalisasi akan kami koordinasikan dengan Satpol PP jika memungkinkan dibuka sampai malam agar tetap tertib," ujarnya.

Sentul Garden sebelumnya sempat menerapkan tiket masuk saat masih dikelola DPU. Namun kini, setelah berada di bawah DLH, taman dibuka gratis bagi masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung sehingga tidak hanya terfokus di Alun-alun Purbalingga. Kehadiran pengunjung yang lebih ramai juga diyakini bisa mendongkrak pendapatan UMKM di sekitar taman.

Konsep Jepang yang dipilih turut membuka peluang kerja sama ke depan. DLH berharap nantinya dapat menggandeng CSR dari Tono City untuk melanjutkan pengembangan taman yang masih membutuhkan sentuhan lanjutan. (alw)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: