Banner v.2
Banner v.1

Jadi Upaya Pelestarian, Pemkab Bakal Bukukan Budaya Lokal

Jadi Upaya Pelestarian, Pemkab Bakal Bukukan Budaya Lokal

Dinarpus Purbalingga menggelar Bimtek Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal sebagai upaya pelestarian kebudayaan ke dalam sebuah buku.-Dok Dinarpus Purbalingga untuk Radarmas-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Purbalingga berupaya melestarikan budaya lokal melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Budaya Lokal. Kegiatan ini digelar dalam tiga tahap, masing-masing pada 15 dan 27 Oktober serta 3 November 2025.

Kepala Bidang Perpustakaan Dinarpus Purbalingga, Hasan Nurudin menjelaskan, bimtek diikuti 60 peserta yang berasal dari berbagai desa. Mereka terdiri atas perangkat desa, masyarakat umum, hingga budayawan lokal. Dalam bimtek ini, peserta dibimbing menulis dan menuangkan kebudayaan di daerahnya masing-masing ke dalam bentuk narasi.

"Mereka kami ajarkan bagaimana menulis kebudayaan menjadi sebuah cerita yang utuh dan menarik," katanya.

Narasumber yang dihadirkan berasal dari bidang kebudayaan Dindikbud serta kalangan budayawan. Hasil tulisan para peserta nantinya akan dibukukan sebagai dokumentasi kekayaan budaya lokal di Purbalingga.

BACA JUGA:Setahun, 937 Eksemplar Buku Perpusda Rusak Diperbaiki

Kegiatan ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dari Perpustakaan Nasional. Pada tahun 2025, DAK non fisik yang diterima Dinarpus mencapai Rp 750 juta untuk seluruh kegiatan perpustakaan.

Budayawan lokal Agus Sukoco yang turut menjadi narasumber menilai, bimtek ini mampu menumbuhkan semangat menulis, terutama dalam bidang kebudayaan. "Dengan pengalaman yang ada, saya dorong peserta agar berani menulis. Urgensinya agar budaya lokal tetap lestari dan jati diri desa tidak hilang," ujarnya.

Ia menambahkan, di Purbalingga terdapat 61 kebudayaan tak benda yang teridentifikasi. Mulai dari kesenian, teknologi tradisional, hingga adat istiadat seperti nyadran, suraan, dan upacara kematian. Di antaranya kesenian Krumpyung dari Desa Langgar, Kejobong, dan tradisi Sedekah Klawing.

"Selama ini kelemahannya, budaya kita tidak terdokumentasi dalam tulisan. Padahal dengan dibukukan, budaya itu bisa diwariskan lintas generasi," tutupnya. (alw)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: