Banner v.2
Banner v.1

Petani Sawah Tadah Hujan di Cilacap Masih Tunggu Ketersediaan Air

Petani Sawah Tadah Hujan di Cilacap Masih Tunggu Ketersediaan Air

Ilustrasi panen padi dengan menggunakan mesin di wilayah Kecamatan Kesugihan.-DOK JULIUS/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Memasuki awal musim penghujan, sebagian besar petani penggarap sawah tadah hujan di wilayah Kabupaten Cilacap masih menunda kegiatan tanam padi. Kondisi ini terjadi karena curah hujan yang turun beberapa pekan terakhir dinilai belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Budi Kuspriyatno, mengatakan bahwa sebagian besar sawah tadah hujan di wilayah seperti Karangpucung dan Cimanggu masih belum bisa diolah. Meskipun hujan sudah mulai turun, debit air yang tersedia belum memadai untuk kegiatan tanam.

"Hujan memang sudah turun di beberapa kecamatan, tapi belum merata dan belum cukup untuk mengairi sawah. Karena itu, petani tadah hujan umumnya belum memulai masa tanam padi," ujarnya, Kamis (23/10/2025).

Ia menjelaskan, musim tanam padi pertama (MT1) di wilayah Cilacap biasanya dimulai pada awal musim hujan. Namun karena mengandalkan curah hujan alami, waktu pelaksanaan tanam sering bergeser menyesuaikan kondisi cuaca.

BACA JUGA:Panen Padi Protani di Cilacap Tembus 8,2 Ton per Hektare

"Biasanya tanam bisa dimulai antara bulan November sampai Desember, tergantung curah hujan. Untuk tahun ini, petani masih menunggu perkembangan cuaca agar air di sawah benar-benar cukup," jelasnya.

Menurut Budi, luas lahan sawah di wilayah Karangpucung mencapai sekitar 1.761 hektare, dan lebih dari 60 persen di antaranya mengandalkan air hujan. Sementara di Kecamatan Cimanggu, luas lahan mencapai 3.758 hektare, dengan sebagian besar juga merupakan sawah tadah hujan.

"Kami terus memantau kondisi lapangan melalui para penyuluh pertanian. Jika curah hujan mulai stabil, petani bisa segera mengolah lahan dan menyiapkan benih untuk masa tanam, " pungkasnya. (jul) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: