Warga Cilacap Bergeser ke Jeruklegi dan Kesugihan Akibat Harga Tanah Kota yang Melambung
Kecamatan Jeruklegi dan Kesugihan jadi perluasan kawasan perkotaan, karena harga tanah Kota Cilacap makin mahal. -RYNALDI FAJAR/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Fenomena melambungnya harga tanah di pusat kota Cilacap mendorong masyarakat untuk mencari alternatif hunian di daerah penyangga. Jeruklegi dan Kesugihan menjadi pilihan utama karena harganya yang lebih terjangkau, sejalan dengan rencana pemerintah daerah untuk mengembangkan kedua wilayah ini.
Harga tanah di pusat kota Cilacap, terutama di area strategis, kini mencapai puluhan juta rupiah per meter persegi. Kenaikan ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi dan tingginya minat investor, baik lokal maupun luar kota. Akibatnya, banyak warga kesulitan membeli lahan, membuat mereka beralih ke wilayah tetangga yang menawarkan harga jauh lebih masuk akal.
"Dulu, dengan uang Rp200 juta, saya bisa dapat tanah lumayan di kota. Sekarang, uang segitu cuma cukup buat beli di pinggiran," keluh Sugeng, salah seorang warga yang kini mencari lahan di Jeruklegi.
Ia menambahkan, harga tanah di Jeruklegi dan Kesugihan masih berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah per meter persegi, sehingga sangat diminati oleh masyarakat berpenghasilan menengah.
BACA JUGA:Tiga Besar Calon Sekda Cilacap Belum Diserahkan, Bupati Masih Tunggu Pansel
Pergeseran ini didukung oleh kebijakan pemerintah daerah yang mengimplementasikan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Cilacap tahun 2021-2041.
Berdasarkan rencana tersebut, Jeruklegi dan Kesugihan diproyeksikan sebagai area pengembangan baru untuk mengurangi kepadatan kota. Kebijakan ini juga tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Cilacap Nomor 75 Tahun 2021 tentang RDTR Kawasan Perkotaan Cilacap.
"Pengembangan ini bertujuan untuk membuka potensi ekonomi baru di Jeruklegi dan Kesugihan yang memiliki lahan lebih luas dan akses strategis," ujar Cicik Setyorini, Ketua Tim Kelompok Kerja Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Cilacap.
Menurutnya, distribusi kegiatan urban akan lebih merata dengan masuknya dua kecamatan ini dalam peta pengembangan. Fenomena ini tidak hanya mengubah peta demografi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah penyangga. Pembangunan perumahan, fasilitas umum, dan kegiatan ekonomi lainnya mulai tumbuh pesat di Jeruklegi dan Kesugihan.
Namun demikian, Cicik menyebut tantangan besar yang harus dihadapi adalah kesiapan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, sanitasi, dan listrik untuk menopang pertumbuhan permukiman dan aktivitas ekonomi yang semakin meningkat. (rey)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


