Surabi Bandung, Kuliner Legendaris dari Tatar Sunda

Surabi Bandung, Kuliner Legendaris dari Tatar Sunda

Resep Surabi Bandung-Freepik-

Di beberapa tempat di Bandung, penyajian Surabi Bandung tidak terkesan ketinggalan zaman, melainkan mengikuti tren dan selera masa kini.

BACA JUGA:Resep Kue Pukis Khas Banyumas

BACA JUGA:Resep Kue Semprong Simpel yang Gurih, Renyah dan Mudah Dibuat

Sejarah Surabi Bandung

Sejarah Surabi tetap menjadi misteri dalam dunia kuliner Indonesia, sebagaimana yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya mengenai Lontong Medan. Asal usul Surabi, termasuk Surabi Bandung, masih menjadi perdebatan yang beragam, karena sebuah sejarah bisa memiliki beragam sudut pandang.

Kata "Surabi" berasal dari bahasa Sunda, dari kata "Sura" yang berarti besar. Sejarah Surabi diduga dimulai sekitar tahun 1923.

Diperkirakan Surabi mengadopsi konsep pancake yang telah ada sejak zaman Romawi Kuno dan diperkenalkan oleh Belanda di Indonesia. Meski demikian, masih ada keraguan apakah Surabi benar-benar mengadopsi dari pancake atau sudah ada sebelum Belanda datang ke Indonesia.

Bentuk Surabi mirip dengan kue Jepang kuno yang disebut Dorayaki, yang mungkin sudah ada sejak zaman dahulu di Jepang. Meskipun bukan sejarawan, penting bagi Indonesia untuk memiliki catatan sejarah yang mencatat kekayaan wisata dan kuliner setiap daerah, termasuk Surabi.

BACA JUGA:Resep Kue Pukis Rumahan yang Lezat dan Mudah Dibuat

BACA JUGA:Resep Sederhana Kue Cucur yang Manis

Saat ini, Surabi tetap menjadi bagian dari warisan kuliner Indonesia yang tidak kalah lezatnya dengan makanan luar negeri.

Resep Surabi Bandung

Berikut adalah resep tradisional Surabi Bandung yang telah terjaga kelezatannya dari masa ke masa:

Bahan-Bahan:

  • 250 gram tepung beras
  • 50 gram tepung terigu
  • 200 ml santan dari parutan kelapa
  • 100 gram kelapa parut
  • Bumbu secukupnya (garam, gula, atau vanili sesuai selera)
  • Air secukupnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: