Karanglewas Rawan Demam Berdarah yang Patut Diwaspadai

Karanglewas Rawan Demam Berdarah yang Patut Diwaspadai

Dibandingkan data triwulan terakhir tahun lalu, kasus DBD pada dua bulan awal tahun 2024 di Banyumas meningkat cukup signifikan.-Yudha Iman Primadi/Radar Banyumas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAYID - Potensi kerawanan gangguan kesehatan masyarakat di Kecamatan Karanglewas pada musim penghujan, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD), patut diwaspadi. Sebab saat ini kasus Demam Berdarah mengalami kenaikan di Kabupaten Banyumas.

Camat Karanglewas, Drs Dwi Nur Wijayanto, MPP MEng mengatakan, yang paling mendasar dalam kehidupan masyarakat adalah masalah kesehatan. Banyak kasus atau kejadian yang karena masalah kesehatan, semuanya harus terhenti.

Ketika seseorang mengalami masalah kesehatan, sangat berpengaruh dengan aktivitas sehari-hari. Pasalnya tidak bisa bekerja, beribadah, bersosialisasi, dan lainnya.

"Masalah kesehatan itu sangat penting dan mendasar bagi kehidupan kita," katanya.

BACA JUGA:Inilah 5 Tanda-tanda Awal Demam Berdarah Dengue (DBD)

BACA JUGA:Tiga Warga Karangjati Positif Demam Berdarah

Dwi mengungkapkan, berkaitan dengan musim penghujan yang masih berlangsung di Kabupaten Banyumas, tentunya menimbulkan potensi kerawanan gangguan kesehatan masyarakat. Belum lama ini, ada tembusan surat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas terkait kegiatan pengasapan atau fogging di Desa Karangkemiri. 

Adanya surat tersebut menjadi salah satu indikasi, bahwa masyarakat Karanglewas harus benar-benar waspada terhadap DBD, karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Masih berlangsungnya musim penghujan memunculkan banyak genangan air yang berpotensi menyebabkan DBD.

"Termasuk penyakit-penyakit lain yang ditularkan melalui nyamuk untuk kita waspadai bersama," pesan dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Banyumas, H Sito Hatmoko, SKM, MKM mengatakan, kondisi DBD di Kabupaten Banyumas dalam beberapa bulan terakhir menunjukan adanya peningkatan kasus. 

Melihat data triwulan keempat tahun lalu ada 38 kasus. Selanjutnya, bulan lalu untuk jumlah kasus DBD menyentuh angka 60 kasus. Sedangkan bulan Januari tahun ini, jumlah kasus DBD mengalami peningkatan cukup signifikan menjadi 75 kasus. 

"Mencegah terjadinya lebih banyak kasus DBD kami telah melakukan berbagai upaya pencegahan seperti dengan fogging di wilayah terjadinya kasus DBD berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE)," pungkasnya. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: