Cilacap Kekurangan Areal Lahan Budidaya Cabai Rawit
Ratusan anak menanam komoditas cabai pada lahan baru sebagai upaya membuka lahan baru di wilayah Kecamatan Maos, Rabu (28/2/2024).-JULIUS/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kurangnya lahan budidaya komoditi cabai menjadi salah satu faktor pemicu komiditas tersebut mengalami kenaikan secara fluktuatif untuk wilayah Kabupaten CILACAP.
Sehingga pemkab melalui Dinas Pertanian mengajak masyarakat setempat untuk terus meningkatkan areal lahan budidaya cabai khususnya cabai rawit guna memenuhi stok di wilayah Cilacap.
"Untuk cabai rawit kita masih kekurangan lahan sekitar 150 hektare. Kita minta masyarakat setempat untuk terus meningkatkan areal lahan budidaya cabai, khususnya cabai rawit guna memenuhi stok," kata Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Cilacap, Susilan pada Kamis (29/2/2024).
Susilan menambahkan, untuk menanam cabai masyarakat juga perlu memperhatikan kondisi iklim. Sebab, akan turut memengaruhi gejolak kenaikan harga cabai di pasaran.
BACA JUGA:Tiga Orang Narapidana Teroris Lapas Cilacap Ikrar Setia Terhadap NKRI
BACA JUGA:Proses Rekapitulasi Penghitungan Suara Dipertanyakan, Ini Kata KPU Cilacap
"Menanam cabai mestinya harus sesuai dengan iklim. Selain itu dibutuhkan kontinuitas sehingga tidak menimbulkan inflasi yang lumayan," lanjutnya.
Untuk Kabupaten Cilacap, pihaknya akan terus memacu budidaya cabai terutama di wilayah barat Cilacap seperti Kecamatan Majenang, Wanareja, Dayeuhluhur, dan sekitarnya.
"Sementara untuk wilayah timur seperti Kecamatan Maos dan Adipala mengalami perkembangan budidaya hortikultura yang cukup bagus," tandasnya.
Sementara itu, saat ini harga cabai rawit masih disekitar Rp 55.000 per kilogram. Kalau cabai merah besar Kabupaten Cilacap mengalami surplus.
"Harga cabai rawit di pasaran saat ini Rp 55.000. Cabai merah kita Alhamdullilah masih surplus meskipun tidak banyak," pungkasnya. (jul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: