Bamsoet: Stop Saling Ejek

JAKARTA – Dinamika politik pasca keputusan figur calon presiden dan calon wakil presiden diwarnai saling ejek dan sindir antarelite serta simpatisan partai politik. Ketua DPR Bambang Soesatyo pun meminta semua kekuatan politik mau menahan diri. Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, menyatakan, saat ini dua pasangan kandidat capres-cawapres sudah final. Tak perlu lagi diperdebatkan. Kini waktunya bagi tiap-tiap koalisi partai pendukung capres-cawapres untuk melakukan konsolidasi. ’’Perang pernyataan, saling ejek, dan saling sindir yang mewarnai proses pembentukan koalisi partai dan penyaringan calon wakil presiden patut diakhiri. Selain tidak produktif, perang pernyataan itu hanya menimbulkan kebisingan di ruang publik,’’ kata Bamsoet di Jakarta kemarin (12/8). Menurut politikus Partai Golkar itu, sebelum pendaftaran, perhatian tertuju pada proses pembentukan koalisi dan penyaringan sosok cawapres. Dua proses itu sempat membuat ruang publik hiruk pikuk. Ada perang pernyataan dan saling sindir. Ada pula tuduhan serta kejutan-kejutan terkait dengan sosok cawapres. ’’Sangat disayangkan jika setelah pendaftaran pasangan capres-cawapres ruang publik masih disesaki pernyataan-pernyataan yang berpotensi mengganggu kenyamanan publik,’’ ujarnya. Bamsoet memandang upaya menahan diri sangatlah penting. Sebab, menuju tahun politik 2019, kondusivitas sangat bergantung pada perilaku tiap-tiap kubu capres-cawapres. ’’Daripada saling sindir atau saling ejek, akan lebih baik jika masing-masing kubu kandidat mempersiapkan kampanye,’’ ungkapnya. Kedua kubu saat ini bisa memulai memetakan basis suara, membaca kekuatan lawan, hingga membentuk tim pemenangan. Dari situ, keduanya bisa menyusun program-program yang akan ditawarkan kepada warga di daerah pemilihan (dapil) hingga menghitung logistik yang dibutuhkan. ’’Dengan ragam kegiatan yang tak terhindarkan itu, tensi politik di dalam negeri semestinya bisa dibuat lebih tenang,’’ tandasnya. (bay/c5/fat)

Sumber: