Begini Pentingnya Air Putih Saat Puasa

Begini Pentingnya Air Putih Saat Puasa

Ilustrasi minum air putih (istimewa) JAKARTA - Air merupakan unsur terbesar di dalam tubuh. Sebanyak dua per tiga komposisi tubuh merupakan air yang fungsinya tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain. Mengkonsumsi air yang cukup tidak hanya mencegah berbagai gangguan tubuh, tetapi juga menjaga agar ibadah puasa di bulan suci Ramadan ini dapat berjalan dengan lancar. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB FINASIM menjelaskan selama puasa, orang cenderung menunjukkan konsumsi cairan yang lebih rendah dibanding saat tidak berpuasa. “Kita perlu menjaga cairan, air, dan elektrolit, untuk menghindari dehidrasi sehingga aktivitas selama berpuasa tidak terganggu,” ujarnya. Menurutnya, selama Ramadan, dianjurkan untuk menghindari asupan yang bersifat diuretic seperti kafein, sehingga memicu banyak buang air kecil. “Mengkonsumsi makanan yang asin dan pedas juga sebaiknya dikurangi karena dapat merangsang diare sehingga perlu disesuaikan dengan masing-masing individu. Tidak dianjurkan juga untuk mengonsumsi banyak cairan pada satu waktu karena dapat merangsang terjadi diuresis,” tambahnya Ahli Ginjal dan Hipertensi, Dr. Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH menjelaskan selama Ramadan, memang akan ada risiko terjadinya dehidrasi. https://radarbanyumas.co.id/dampak-buruk-makan-gorengan-untuk-berbuka-puasa/ Ilustrasi minum air putih (istimewa) Beberapa studi menunjukkan asupan cairan yang berkurang selama Ramadan dapat mengganggu fungsi ginjal karena akan mengabsorpsi cairan lebih banyak dibanding yang diekskresikan. Fungsi ini dapat menjadi stress tersendiri bagi ginjal untuk menjaga mekanisme tersebut. “Namun, secara umum, serum osmolalitas sebagai salah satu parameter status hidrasi menunjukkan hasil normal selama puasa di bulan Ramadan. Tapi perlu diingat, bagi pasien dengan gangguan ginjal, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait karena setiap pasien memiliki risiko yang berbeda-beda tergantung pada kondisi serta penyakit yang diderita,” katanya. Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK, juga meluncurkan infografik hasil survey IHWG yang menyatakan bahwa selama bulan puasa 3 dari 5 orang dewasa di Indonesia masih belum mencukupi kebutuhan minumnya, dan ada kecenderungan mengkonsumsi minuman ringan berpemanis. IHWG telah memperkenalkan aplikasi Hidrasiku yang mempunyai berbagi fitur seperti, water tracking, hydration tips, artikel serta reminder saat kita harus minum. Dengan aplikasi ini IHWG berharap dapat membantu masyarakat memenuhi kecukupan hidrasi sehingga bisa membantu mengurangi risiko berbagai penyakit di kemudian hari akibat dehidrasi yang berkepanjangan. Hydration Science Consultant Danone-AQUA, dr. Tria Rosemiarti, sebagai mitra pendukung IHWG dalam kebiasaan minum yang baik dan gaya hidup sehat, juga turut menjelaskan untuk mencegah terjadinya resiko gangguan tubuh akibat kurangnya asupan hidrasi dan menunjang ibadah puasa Ramadan kita secara maksimal, penting bagi kita untuk memperhatikan jumlah asupan dan juga memperhatikan kualitas air yang di konsumsi. https://radarbanyumas.co.id/badan-lemas-saat-berpuasa-lakukan-tips-berikut-agar-tubuh-tetap-fit/ “Air minum yang baik tentunya memiliki kriteria tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengandung zat-zat berbahaya. Hal yang perlu diingat juga kita harus memastikan sumber air nya murni, berkualitas dan terlindungi dan telah sesuai dengan standar serta regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM dan pemerintah” tutupnya. (jawapos/ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: