Ini Batasan Makan Telur Agar Kolesterol Tidak Tinggi

Ini Batasan Makan Telur Agar Kolesterol Tidak Tinggi

Ilustrasi Telur (istimewa) JAKARTA - Telur menjadi sumber protein yang mudah bagi masyarakat. Namun begitu, sejumlah orang percaya makan telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Terutama jika mengonsumsi telur bagian kuningnya. Lalu amankah mengomsumsi telur setiap hari? Dilansir dari Body And Soul, Minggu (10/4), Ahli Diet dari Sydney, Australia, Melissa Meier menjawab berapa banyak batasan makan telur yang dapat dikonsumsi per minggu. Ia menjelaskan telur mengandung semua asam amino esensial, yang menjadikannya protein berkualitas tinggi. Manfaat Telur Telur mengandung protein. Protein terbuat dari asam amino, beberapa di antaranya diklasifikasikan sebagai esensial dan lainnya tidak esensial. Asam amino esensial harus berasal dari makanan karena tubuh Anda tidak dapat membuatnya. Asam amino non-esensial, di sisi lain, dapat dibuat oleh tubuh. https://radarbanyumas.co.id/ini-makanan-yang-dianjurkan-bagi-penderita-diabetes-saat-berbuka-puasa/ Selain protein, telur penuh dengan sejumlah nutrisi bermanfaat. Telur adalah salah satu dari sedikit sumber makanan dari vitamin sinar matahari, Vitamin D. Ilustrasi Telur (istimewa) Konsumsi hanya dua telur menyediakan 82 persen vitamin dari asupan harian yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Telur juga mengandung zat besi, yang berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Vitamin A dan E membuat potongan juga, yang keduanya memiliki sifat antioksidan. Vitamin A penting untuk kesehatan mata, sedangkan Vitamin E berperan dalam mendukung kesehatan mata. Terlebih lagi, telur mengandung dua senyawa yang disebut lutein dan zeaxanthin, yang juga mendukung kesehatan mata. Bolehkah Terlalu Banyak Makan Telur? Memang benar bahwa telur mengandung kolesterol. Akan tetapi menurutnya jauh lebih penting dalam menjaga kadar kolesterol darah dengan cara meminimalkan asupan lemak jenuh. Apa saja? Yakni makanan seperti mentega, daging berlemak dan makanan yang digoreng. https://radarbanyumas.co.id/olahraga-saat-berpuasa-kenapa-tidak-begini-menurut-dokter/ “Dengan pemikiran ini, jika Anda sehat, tidak perlu membatasi konsumsi telur Anda dalam konteks diet yang sehat, seimbang, dan bervariasi,” katanya. Ilustrasi Telur (istimewa) Jika Punya Penyakit Komorbid, Batasilah! Namun, jika Anda memiliki penyakit jantung atau kolesterol tinggi, Anda harus membatasi asupan telur dan kurangi minyak dalam penggorengan. Ada beberapa cara memasak untuk membuat telur menjadi lebih sehat. Misalnya dibuat orak-arik untuk sarapan (dibuat dengan sedikit susu, tanpa mentega atau krim), disajikan dengan roti gandum dan sayuran tumis. Lalu gunakan minyak zaitun untuk menggoreng dan disajikan dengan roti gandum utuh. Atau bisa pula merebus telur untuk makan siang dengan roti gandum utuh dan alpukat. Atau cara lain, rebus kemudian haluskan dengan paprika dan sedikit mayo dalam sandwich yang dibuat dengan roti gandum dan selada. Dan bisa sebagai omelet dalam nasi goreng dengan brokoli, wortel, dan jagung. Maka jangan salahkan telur, tetapi lakukanlah pola hidup sehat dengan cara lainnya. (jawapos/ali) https://radarbanyumas.co.id/olahraga-saat-berpuasa-kenapa-tidak-begini-menurut-dokter/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: