Perlukah Booster Dua Kali? Ini Kata Ahli

Perlukah Booster Dua Kali? Ini Kata Ahli

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (istimewa) JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah menggenjot pelaksaan vaksin booster bagi masyarakat. Vaksin booster dilakukan guna meredam penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Bahkan saat ini, juga tengah dilakukan penelitian booster keempat. Booster keempat ini dilakukan lantaran mencegah penyebaran varian XE yang disebut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih menular. Untuk menghadapi varian XE, jika seseorang sudah disuntik booster atau dosis ketiga, perlukah dosis keempat atau booster dua kali? Ahli Virus atau Virologi dari Universiti Sains Malaysia dr. Kumitaa Theva Das mengatakan dosis keempat atau penguat dua kali kemungkinan tak diperlukan dalam menghadapi varian XE. Sebab varian itu sebetulnya sudah ditemukan sejak Januari 2022, akan tetapi saat ini ia belum melihat lonjakan kasus yang berarti. Artinya dosis ketiga sebelumnya sudah cukup memberikan perlindungan. https://radarbanyumas.co.id/begini-gejala-covid-19-varian-xe-dari-mual-hingga-hilang-nafsu-makan/ “Dosis keempat vaksin Covid-19 atau penguat kedua mungkin tidak diperlukan untuk menjaga dari varian baru Omicron XE. Meskipun varian ini pertama kali ditemukan pada Januari, tampaknya tidak banyak laporan secara global. Dengan demikian, ada kemungkinan tingkat perlindungan yang tinggi dari booster dan kekebalan alami dari infeksi sebelumnya,” katanya seperti dilansir dari The Stars, Jumat (8/4). Ilustrasi Vaksin Covid-19 (istimewa) Thailand menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang melaporkan temuan kasus varian XE. Itu pun diklaim sudah terkendali. “Satu-satunya negara tetangga yang mendeteksi XE sejauh ini adalah Thailand, dengan satu kasus selama akhir pekan. Penyebarannya terkendali karena deteksi cepat dan itu tidak memengaruhi,” tambah dr. Kumitaa. Ia mengatakan suntikan booster tambahan kemungkinan besar tidak diperlukan karena prosedur operasi standar atau protokol kesehatan reguler sudah sangat membantu menahan penyebaran Covid-19. Prokes termasuk menjaga jarak, memakai masker, berada di tempat yang berventilasi baik dan mempraktikkan kebersihan yang baik. “Kami belum menemukan aspek penting lainnya tentang varian baru, seperti tingkat keparahannya, apakah itu menyebabkan infeksi ulang atau apakah vaksin efektif melawannya,” kata dr. Kumitaa. Untuk jenis masker yang memberikan perlindungan terbaik terhadap varian tersebut, dia mengatakan varian XE saat ini belum ditetapkan sebagai varian yang sedang dipantau oleh WHO, bukan seperti Delta dan Omicron. Maka masker N95, KN95 dan KF94 yang sebelumnya direkomendasikan untuk Omicron seharusnya cukup untuk XE. Menurutnya, Inggris dengan cepat menemukan varian itu karena memang Inggris memiliki sistem database genom yang kuat dan cepat. Dan Inggris telah mengirimkan lebih dari satu juta sampel Omicron untuk pengurutan genom. https://radarbanyumas.co.id/vaksin-booster-jadi-syarat-mudik/ “Jadi, identifikasi yang cepat pada XE menunjukkan mampu menjaga jumlah kasus tetap rendah,” pungkasnya. (jawapos/ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: