Merokok Memperlambat Kesembuhan Covid-19
dr. Wisuda Moniqa Silviyana, SpP., MKes "Jika seorang perokok sudah mengalami penurunan fungsi paru, infeksi virus Corona ini tentunya akan menciptakan kondisi kelainan yang lebih berat dari pada seorang bukan perokok," PURWOKERTO - Covid-19 adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan penyakit tersebut semakin parah atau memperlambat kesembuhan. Salah satunya adalah kebiasaan merokok. https://radarbanyumas.co.id/total-pasien-covid-capai-12-739-di-banyumas-tingkat-kesembuhan-91-persen/ Menurut dr. Wisuda Moniqa Silviyana, SpP., MKes, merokok menyebabkan seseorang berisiko mengalami Covid-19 gejala berat. Diketahui bahwa kebiasaan merokok dapat menyebabkan kerusakan pada paru dan saluran napas yang akan menimbulkan penyakit pada sistem pernapasan, seperti bronkitis kronis, emfisema, PPOK, bahkan kanker paru. Ditambah lagi merokok juga menyebabkan risiko penyakit jantung, hipertensi, stroke dan lain sebagainya. "Penyakit-penyakit tersebut merupakan komorbid yang dapat melemahkan sistem imun tubuh, sehingga tubuh sulit untuk melawan infeksi virus yang masuk," terang dokter yang kini bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS). Akibatnya, virus Corona jadi lebih mudah berkembang biak dan menyebabkan kerusakan yang lebih berat pada saluran napas dan paru. "Jika seorang perokok sudah mengalami penurunan fungsi paru, infeksi virus Corona ini tentunya akan menciptakan kondisi kelainan yang lebih berat dari pada seorang bukan perokok," imbuhnya. Selain itu, bagi perokok resiko tertularnya virus Corona juga akan lebih besar. Studi menunjukkan, merokok tembakau dapat meningkatkan ekspresi Angiotensin Converting Enzyme-2 (ACE-2) yang merupakan reseptor tempat terikatnya SARS-CoV-2 di saluran napas. "Sehingga seorang perokok lebih rentan terinfeksi Covid-19," tandasnya. Untuk itu, dr Moniqa menyarankan agar para pasien Corona bisa mengurangi konsumsi rokok. Ia menyadari bahwa pecandu rokok sulit lepas dari kenikmatan merokok itu sendiri karena dampak dari nikotin. "Tetapi saat virus Corona itu melekat di tubuh pecandu rokok, akan lebih berdampak buruk baginya," pungkasnya. (why)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: