Kurikulum Pendidikan Kurang Berpihak pada Hak Anak
PURWOKERTO- Beberapa kasus pendidikan yang dilatari dengan kekerasan pada siswa masih kerap terjadi. Hal tersebut berhubungan dengan sistem pendidikan yang kurang tepat, untuk mengembangkan krakter anak. Hal itu disampaikan Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal dengan Kak Seto, saat mengisi seminar Pendidikan Sosok Transformasi Nilai-Nilai Karakter Islami pada Anak di Institut Agama Islam Negeri , Senin (14/11). Kak Seto mengatakan, kurikulum pendidikan saat ini kurang berpihak pada anak. "Padahal setiap anak itu unik dan memiliki karakter yang berbeda," katanya. menurutnya, dengan lunturnya pendidikan karakter, anak juga akan kehilangan kepribadian yang seharusnya tertanam dalam diri setiap orang, seperti sopan santun, tidak mudah putus asa, rendah hati, penuh hormat, semangat, kreatif, dan disiplin. Pendidikan karakter yang berkurang tersebut juga dipengaruhi dengan kekerasan dari media elektronika. Pasalnya di era saat ini, anak banyak dicekoki sajian dari televisi, internet, komputer, handphone, dan play station. "Dalam hal ini, sebab utamanya dari berkurangnya fungsi keluarga dan sekolah sebagai pranata kontrol," ujar Kak Seto. Kak Seto menuturkan, karakter anak yang berkurang juga terjadi dari orang tua terlalu sibuk, tidak ada komunikasi, tuntutan terlalu tinggi, kekerasan terhadap anak, tidak tahu potensi anak, ambisi orang tua dan guru, serta adanya diskriminasi. Mengkaitkan dengan tema seminar yang disampaikan, indikator takwa pada anak, menurut Kak Seto terlihat dari keyakinannya pada Allah SWT, pandangan ke depan, cita-cita tinggi, kualitas diri, menjadi yang terdepan, efektif dan efisien, serta sinergi dan kerjasama. "Intinya pendikan harus mengedepankan karakter pada siswa, sehingga mampu menciptakan generasi bangsa yang siap meraih cita-cita dengan berbekal akhlak mulia," tuturnya.(ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: