Akunpunktur Tak Bisa Atasi Demam

Akunpunktur Tak Bisa Atasi Demam

Pada Wanita Menopause JAKARTA-Hot flashes atau serangan panas rentan terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause. Selama bertahun-tahun, metode pengobatan akupunktur dipercaya dapat mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Namun sebuah penelitian terbaru dari Australia mengatakan tanpa jarum akupunktur, rasa tidak nyaman akibat serangan panas tetap berkurang. Carolyn Ee, dokter sekaligus praktisi akupunktur dari University of Melbourne menyebut hasil yang didapat pasien yang menggunakan jarum dan tidak ternyata sama saja. "Penelitian saya membuktikan wanita yang menjalani terapi akupunktur dan tidak menggunakan jarum sama-sama mengalami serangan hot flashes yang berkurang. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa akupunktur bukan penyebab hilangnya hot flashes," tutur Carolyn, dikutip dari Reuters, Kamis (21/1). Akupunktur merupakan salah satu pengobatan tradisional dari China. Menggunakan jarum, praktisi akupunktur akan menekan titik-titik yang dipercaya berhubungan dengan keluhan penyakit seseorang. Dalam kasus hot flashes, ilmu akupunktur menyebut hal ini sebagai gejala ginjal yang kekurangan yin. Dalam penelitian ini, Carolyn mencoba untuk tidak menggunakan jarum dan melihat manfaatnya kepada 327 partisipan, yang seluruhnya mengalami hot flashes. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menjalani terapi akupunktur normal, dan kelompok kedua menjalani terapi akupunktur palsu yang tidak menggunakan jarum dan keilmuan akupunktur. Hasilnya, hot flashes yang dirasakan partisipan dari kedua kelompok sama-sama berkurang 40 persen. Carolyn mengatakan tidak tahu apa penyebab hot flashes berkurang. Yang jelas, akupunktur tidak memegang peranan dalam hal tersebut. "Mungkin perasaan nyaman atau rasa tenang setelah berobat membuat rasa nyaman meningkat. Tapi itu bukan berarti hot flashes berkurang," pungkasnya. (nun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: