Masa Tanam Pertama di Karangpucung dan Cimanggu, Cilacap Diprediksi Mundur
Seorang petani berada di sawah di wilayah Karangpucung, Cilacap. -Setyo untuk Radarmas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penanam padi sawah tadah hujan di sejumlah wilayah di Kabupaten CILACAP, diprakirakan mundur dikarenakan hujan belum menunjang ketersediaan air di sawah.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangpucung, Wasiran mengatakan, masa tanam pertama (MTI) di wilayah Kecamatan Karangpucung, dimungkinkan akan mundur.
"Petani saat ini belum berani menanam padi, karena sawah sampai saat ini masih relatif kering. Meskipun hujan sudah beberapa kali turun, tapi belum menunjang ketersediaan air di sawah," katanya.
Wasiran memperkirakan, tanam padi musim tanam pertama baru bisa dilakukan di awal-awal tahun depan. Terlebih sampai saat ini petani belum melakukan persiapan apapun.
BACA JUGA:Dua Nelayan Jatuh di Pantai Glempang Pasir Adipala, Satu Orang Meninggal, Satu Dalam Pencarian
BACA JUGA:Hari Ketiga Pelipatan Surat Suara di Cilacap, 1.784 Surat Suara Ditemukan Rusak
"Kalau tahun sebelumnya kita MTI di bulan ini, masa tanam padi bulan Desember sudah selesai. Jadi kemungkinan mundur untuk tahun ini, bisa di awal bulan mendatang," kata dia.
Wasiran mengatakan, tidak hanya di Kecamatan Karangpucung, namun kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Cimanggu. Padahal biasanya, di bulan Desember di wilayah tersebut sudah selesai untuk melakukan masa tanam.
"Petani di sana juga belum menanam padi. Jadi kemungkinan juga mundur sambil menunggu air cukup untuk mengaliri sawah mereka," kata dia.
Diketahui, terdapat 1.737 hektare luas sawah di Kecamatan Karangpucung. Dimana lebih dari separuh luasannya di dominasi oleh sawah tadah hujan.
"Sawah tadah hujan ini merupakan jenis sawah yang sistem pengairannya sangat bergantung pada hujan, tanpa bangunan irigasi permanen," jelas Wasiran.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Cimanggu, luas sawah 3.758 hekatre, sekitar separuh dari luasan sawah tersebut juga merupakan sawah tadah hujan. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: