Matangkan Pelapis Muda Penggawa Bulu Tangkis

JAKARTA – Dua gelar dari Thailand Open pekan lalu menjadi tambahan motivasi bagi penggawa bulu tangkis Indonesia. Modal kepercayaan diri bertambah. Modal itu mereka bawa ke Singapore Open Super 500 pekan ini. Turnamen ini merupakan ajang pemungkas menjelang Kejuaraan Dunia yang berlangsung di Nanjing, Tiongkok 30 Juli hingga 5 Agustus 2018. Ganda campuran nomor satu dunia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan ambil bagian di event tersebut. Sebab, pasangan yang karib disapa Owi/Butet itu absen di Kejuaraan Dunia. Selain Owi/Butet, di ganda campuran, masih ada pebulu tangkis pelapis seperti Ronal Alexander/Annisa Saufika, Akbar Bintang/Winny Oktavina, dan Yantoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa. Sedangkan di ganda putra, ada Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro. Vita Marissa, asisten pelatih ganda campuran Indonesia menerangkan, Singapore Open menjadi salah satu kesempatan untuk pematangan para pemain muda. “Khusus Owi/Butet ini event terakhir mereka menjalang Asian Games,” ujarnya. Di tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, Sony Dwi Kuncoro dan Firman Abdul Kholik bakal mencari peruntungan di Singapore Open kali ini. Bagi Sony, dia mengincar kembali gelar yang dua tahun lalu dia raih. Meski sudah berumur, pebulu tangkis asal Surabaya itu juga berharap banyak bisa kembali ke persaingan dunia. Kabidbinpres PP PBSI, Susy Susanti timnya berharap banyak kepada pebulu tangkis pelapis di pelatnas. “Kesempatan ini menjadi momen penting bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan,” ujarnya. Sejauh ini, potensi muncul dari pasangan pelapis ganda campuran.  Untuk bersaing di turnamem BWF Tour Super 500 persaingan seharusnya tidak terlalu ketat. Singapore kali ini juga menjadi ajang pembuktian bagi tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana dan Firman Abdul Kholik. Sejak Thomas Cup 2018 lalu, performa keduanya belum menemukan perbaikan. Bahkan di Thailand Open lalu, Ihsan sudah tersingkir di babak pertama. (nap)

Sumber: