Mengenal Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus yang Sakral

Mengenal Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus yang Sakral

Menganal Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus yang Sakral!-Jawapos.com-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tradisi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Kudus. Dengan akar yang dalam dan sejarah yang kaya, upacara ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

Buka Luwur secara harfiah berasal dari kata 'buka' yang artinya membuka, dan 'luwur' yang merujuk kepada kain mori yang menjadi penutup makam. Dalam konteks ini, Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus menjadi prosesi pembukaan dan penggantian kain penutup atau mori pada makam Sunan Kudus.

Setiap tahun, Upacara Buka Luwur diadakan dengan penuh kekhusyukan pada tanggal 10 Muharram, namun tahapan pembukaan Luwur sendiri dimulai pada tanggal 1 Muharram. Pada perayaan ini, kehadiran masyarakat menjadi manifestasi kecintaan dan penghormatan mereka terhadap warisan budaya yang telah dijaga selama berabad-abad.

Melalui prosesi Buka Luwur, masyarakat tidak hanya mengganti kain penutup makam, tetapi juga merayakan warisan yang tak ternilai dari Kanjeng Sunan Kudus, menandai keberlanjutan dan kelestarian nilai-nilai yang diwariskan.

Sakralnya Tradisi Buka Luwur Sunan Kudus

Tradisi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus adalah serangkaian upacara yang meliputi beberapa kegiatan yang dijalankan dengan khidmat dan penghormatan. Salah satu kegiatan utama adalah penggantian kain penutup makam Sunan Kudus, di mana kain yang telah digunakan sebelumnya diganti dengan kain baru. Prosesi ini tidak hanya sekadar penggantian kain, tetapi juga mencerminkan penghormatan mendalam terhadap makam dan warisan sejarahnya.

BACA JUGA:Menyelami Tradisi Badendang Rotan saat Tahun Baru di Maluku

BACA JUGA:Intip 5 Tradisi Unik Pranikah yang Ada di Indonesia!

Selain ritual penggantian kain, upacara juga melibatkan kegiatan bersih-bersih di sekitar makam. Hal ini menjadi simbol kebersihan dan rasa hormat yang dipupuk oleh masyarakat terhadap lingkungan sekitar mausoleum Sunan Kudus. Kehadiran mereka dalam kegiatan membersihkan sekitar makam juga merupakan bentuk penghormatan yang nyata.

Prosesi selanjutnya dalam acara ini adalah pembagian sega berkat atau nasi berkat kepada pengunjung. Tradisi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat dan para pengunjung untuk merasakan berkah spiritual dalam bentuk makanan yang dibagikan sebagai tanda penghormatan terhadap Sunan Kudus.

Tak heran bahwa Buka Luwur, yang diadakan setiap tanggal 10 Muharram, menjadi daya tarik besar bagi para pengunjung. Kehadiran mereka memadati acara ini menunjukkan betapa pentingnya dan diminatinya tradisi ini oleh masyarakat luas. Kebanyakan dari mereka datang untuk menyaksikan, menghormati, dan merasakan keistimewaan spiritual dari perayaan ini.

Dengan demikian, Tradisi Buka Luwur Kanjeng Sunan Kudus bukan hanya merupakan prosesi penggantian kain penutup makam, melainkan juga sebuah peristiwa sakral yang mengundang kehadiran berbagai pengunjung yang ingin merasakan keberkahan dan keistimewaan dari tradisi yang kaya akan nilai-nilai budaya dan spiritual.

BACA JUGA:Mengenal Tradisi Potong Jari Suku Dani Papua, Ekstrem Tapi Penuh Makna!

BACA JUGA:Tradisi Sungkeman, Bagian Budaya Indonesia Yang Berasal Dari Surakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: