PTM 100 Persen di Banjarnegara Dimulai Hari Ini

PTM 100 Persen di Banjarnegara Dimulai Hari Ini

PTM : Pembelajaran tatap muka terbatas di SMP Negeri 2 Satap (Satu Atap) Pagedongan. (DARNO/RADARMAS) BANJARNEGARA - Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dimulai hari ini, Senin (10/1). Meskipun seluruh siswa sudah masuk, namun masih dilakukan pembatasan, terutama jam belajar siswa. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Kepala SMP Negeri 1 Wanadadi, Drs. Drajat Nurangkoso, M.Si. mengatakan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk melaksanakan PTM 100 persen. "Karena Banjarnegara sudah dalam zona 2 menuju ke zona 1. Artinya dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri itu sudah memungkinkan mengadakan pembelajaran tatap muka 100 persen. Disitu dijelaskan bahwa minimal gurunya, tenaga pendidiknya sudah divaksin minimal 70 persen, padahal Banjarnegara sudah 92 persen. Kemudian untuk lansia lebih dari 50 persen dan Banjarnegara sudah 72. Artinya kita menjadi siap, dan kita laksanakan dengan prokes ketat," ungkapnya, Sabtu (8/1). Untuk melaksanakan PTM 100 persen, pihaknya sudah koordinasi dengan Tim Covid-19 kecamatan. Selain itu, pihaknya juga menyediakan ruang isolasi. "Semua prokes sudah kita siapkan. Masker satu anak satu, wastafel di semua kelas, sabun, air mengalir," ungkapnya. Sebelum pembelajaran dimulai semua ruangan juga disemprot dengan disinfektan. PTM 100 persen di SMP Negeri 1 Wanadadi diikuti oleh 717 siswa dengan 22 rombongan belajar. Terkait vaksinasi, siswa sudah hampir 100 persen. “Kalau ada karena belum ada izin dari orang tua siswa,” ungkapnya. Terpisah, Kepala SMP Negeri 2 Satu Atap Pagedongan Yayuk Sugiarti mengatakan, siswa masuk 100 persen. Namun tetap disebut PTM terbatas. Yang terbatas jam pelajarannya. Untuk persiapan mengacu SKB Empat Menteri. https://radarbanyumas.co.id/ptm-100-persen-di-banjarnegara-tunggu-dua-minggu/ "Harus ada izin dari orang tua, thermo gun, aplikasi Peduli Lindungi, air mengalir, hand sanitizer, sabun juga jaga jarak. Tempat duduk siswa diatur. Kalau tidak memungkinkan, ruangan ditambah. Jumlah siswa 159 siswa. Ada ruang kosong delapan ruangan. Kemarin sudah diatur ruangannya sesuai aturan," tuturnya. Mengenai vaksinasi, semua guru karyawan sudah 100 persen. "Siswa tinggal satu karena tidak bisa vaksin karena penyakit. Aturan kan minimal 80 persen, tempat saya sudah memenuhi," lanjutnya. (drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: