Enam Tersangka dari Jaringan Dian

Enam Tersangka dari Jaringan Dian

[caption id="attachment_96297" align="aligncenter" width="100%"] Ilustrasi[/caption] Terlibat Aksi Teror Sarinah JAKARTA - Polri bergerak cepat dengan menetapkan enam tersangka kasus pengeboman dan penembakan di Plaza Sarinah. Enam tersangka tersebut merupakan jaringan salah satu pelaku yakni Dian Juni Kurniadi. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menuturkan bahwa dari penangkapan belasan orang itu, Polri telah menyimpulkan dengan menerapkan enam tersangka. "Peran mereka terkait bom Plaza Sarinah cukup besar," paparnya ditemui di hotel Borobudur kemarin. Seperti diketahui, empat pelaku aksi teror Sarinah merupakan anggota dari kelompok-kelompok radikal kecil yang bergabung menjadi satu kelompok. Enam tersangka ini baru dari jaringan Dian Juni Kurniadi. "Ini baru Jaringan Dian, masih perlu pengembangan untuk Jaringan pelaku lainnya," paparnya. Dian sendiri dipastikan merupakan perakit bom Plaza Sarinah. Kemampuannya didapatkan dari seorang mantan Kombatan Poso bernama Fajrin. Bisa dibilang Fajrin ini mentor Dian dalam menyiapkan aksi teror di Sarinah. Saat dikonfirmasi soal itu, Kapolri mengaku belum bisa mengungkapkannya. "Belum ya ini masih terus berjalan," ujarnya. Dalam kondisi Polri menyelidiki kasus pengeboman, ternyata ada sejumlah pihak yang berupaya mencari keuntungan. Kapolri menyebutkan bahwa ancaman terhadap Bali beberapa waktu lalu menjadi salah satu indikasi. "Saat kondisi keruh ini ada yang mencoba mencari keuntungan, ancaman seperti ini biasa," paparnya. Dengan berbagai ancaman itu, tujuan untuk meneror dan meresahkan masyarakat bisa tercapai. Sebab. Kadang kala ancaman itu bisa membuat kerugian material, seperti pesawat tertunda dan pariwisata berkurang. "Ini harus direspon cepat," ujarnya. "Isu yang berkembang terkait teror ISIS juga makin liar. Tidak hanya soal ancaman, ada kabar bahwa Gerbong narkotika Freddy Budiman telah direkrut oleh Amman Abdurrahman menjadi anggota ISIS. Amman dipastikan berhasil merekrut Freddy saat dipenjara bersama di Nusakambangan. "Soal itu masih dicek," jelas Badrodin Haiti. Polri dipastikan tidak menutup mata terkait kemungkinan Freddy menjadi anggota ISIS. Ada kabar yang juga menyebutkan Amman sempat berfoto dengan Freddy. Freddy saat didalam foto itu sangat akrab dengan Amman. "Kalau memang begitu, harus diwaspadai," tegas Jenderal berbintang empat tersebut. Sementara Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan menuturkan bahwa ada perkembangan baru terkait ancaman bom di Bali. Polri telah mengidentifikasi sepeda motor yang digunakan pengirim surat tersebut. "Sepeda motor bebek dengan nomor plat AG. Namun. Masih dipastikan apakah ini nomor plat palsu atau tidak," tuturnya. Wajah pengirim surat juga sedang disketsa sesuai keterangan dari penerima ancaman di kantor pemerintahan. Walau saat itu pengirim surat ancaman memakai helm, namun masih bisa dikenali. "Harapannya bisa segera diketahui," ujarnya. Yang pasti seiring dengan penyelidikan soal ancaman itu, pengamanan di Bali diperketat. Sejumlah tempat disisir dan razia keamanan juga dilakukan berulang kali. "Semua pengamanan dilipatgandakan, jangan ada yang sampai lengah," tuturnya. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: