Dindikbud Purbalingga Klaim Bukan Klaster PTM, Kini Siswa Ikut Isolasi Terpusat di Masing-masing Sekolah

Dindikbud Purbalingga Klaim Bukan Klaster PTM, Kini Siswa Ikut Isolasi Terpusat di Masing-masing Sekolah

PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga membantah kasus Covid-19 di dua SMPN di Kecamatan Mrebet merupakan klaster Pertemuan Tatap Muka (PTM). Sebab, SMPN 3 Mrebet dan SMPN 4 Mrebet belum melaksanakan PTM. Hal itu ditegaskan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setiadi, Kamis (23/9). https://radarbanyumas.co.id/hasil-tes-pcr-20-siswa-smp-n-3-mrebet-positif-covid-siswa-yang-enggan-isolasi-terpusat-dijemput/ "Rapid test antigen yang dilaksanakan merupakan persiapan penyelenggaraan PTM. Bukan sudah melaksanakan PTM, tapi baru rapid test antigen," jelasnya. Dia mengakui, selama ini ada kabar simpang siur terkait kasus Covid-19 yang ditemukan di dua sekolah di Kecamatan Mrebet. Terutama di SMPN 4 Mrebet, yang disebut sudah dua pekan melaksanakan PTM sebelum ditemukan kasus Covid-19. "Ini untuk meluruskan kabar yang simpang siur yang beredar di masyarakat. SMPN 4 Mrebet tidak mencuri start PTM. Sebab, memang belum melaksanakan PTM," ujarnya. Kedatangan siswa sebelum pelaksanaan rapid test antigen, menurutnya, bukan mengikuti PTM. Namun, untuk mengambil lembar soal Penilaian Tengah Semester (PTS). Serta menyerahkan lembar jawaban PTS kepada guru dengan tetap menerapkan prokes. Tes swab antigen kepada siswa, merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengajukan izin simulasi PTM ke gugus tugas Covid-19 dan Dindikbud. Tidak hanya itu, sebanyak 101 siswa SMP 4 Mrebet juga sudah mendapatkan vaksin dosis pertama. Adanya kasus Covid-19 di dua sekolah di Kecamatan Mrebet, maka rencana PTM di jenjang TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, MA dan bimbingan belajar ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. "Untuk izin PTM harus dari Satgas Covid-19 tingkat kabupaten," lanjutnya. Sementara itu, Dinas Kesehatan melarang siswa SMPN 3 Mrebet yang dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil tes PCR dipulangkan ke rumah. Sebanyak 58 siswa yang saat ini menjalani isolasi terpusat di sekolah, tetap melanjutkan isolasi hingga 10 hari. https://radarbanyumas.co.id/muncul-1-296-kasus-klaster-sekolah-11-615-siswa-positif-covid-19-nadiem-ptm-tidak-akan-dihentikan/ Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono menjelaskan, hasil tes PCR 58 siswa SMPN 3 Purbalingga sudah keluar. "Hasilnya ada delapan siswa yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes PCR," jelasnya, Kamis (23/9). Berdasarkan data di Dinkes, siswa yang dinyatakan positif Covid-19 terdiri dari enam siswa putra dan dua siswa putri. Seluruhnya merupakan warga Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet. Meski hanya delapan siswa yang dinyatakan positif melalui tes PCR yang dilaksanakan, Rabu (22/9) lalu, pihaknya meminta siswa lainnya yang dinyatakan negatif untuk tidak pulang ke rumah. "Tetap menjalani isolasi terpusat di sekolah hingga 10 hari," ujarnya. Menurutnya, meski dinyatakan negatif Covid-19 dari hasil tes PCR, ada kemungkinan siswa yang sudah dinyatakan negatif masih terdapat virus. Sehingga masih memiliki peluang menularkan Covid-19 ke orang lain. Dinkes rencananya juga akan melaksanakan tracing kepada keluarga siswa positif Covid-19. Hal itu dilakukan untuk mengetahui ada keluarganya yang ikut tertular atau tidak. Diketahui, tidak semua siswa yang dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani rapid test antigen, Selasa (21/9) lalu, ikut melaksanakan tes PCR. Diketahui, ada tiga siswa yang tidak mengikuti tes PCR. Rencananya, Dinkes akan melakukan jemput bola ke rumah siswa yang tidak hadir untuk menjalani tes PCR. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: