Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Manufaktur di Purbalingga Menurun

Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Manufaktur di Purbalingga Menurun

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Purbalingga Slamet Romelan.-BPS UNTUK RADARMAS -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyerapan tenaga kerja sektor sektor industri pengolahan atau manufaktur di Kabupaten PURBALINGGA pada tahun ini menurun dibandingkan tahun 2022. Hal itu didasari data dari Badan Pusat Statistik (BPS) PURBALINGGA, periode Januari-Agustus.

"Penyerapan tenaga kerja sektor manufaktur terjadi penurunan sebesar 0,023 persen. Yakni, dari 41,35 persen di tahun 2022 menjadi 37,43 persen di tahun 2023," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Purbalingga Slamet Romelan, saat workshop statistik industri dan konstruksi Kabupaten Purbalingga Tahun 2023.

Dijelaskan, terjadinya penurunan ini dikarenakan salah satunya berkurangnya permintaan dari negara-negara importir. Karena terjadi kelesuan ekonomi disebagian negara barat dan Amerika.

"Kemudian dari tenaga kerja manufaktur ini kemudian berpindah ke sektor pertanian dan jasa yang mengalami sedikit kenaikan," lanjutnya. 

BACA JUGA:Manufaktur dan Jasa Masih Sumbang Target Investasi, Ini Nominalnya

BACA JUGA:IKM Logam Purbalingga Didorong Mampu Produksi Suku Cadang Industri Otomotif

Dia menambahkan, untuk penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian meningkat sebesar 0,182 persen dari 38,15 persen di tahun 2023 menjadi 41,80 persen di tahun 2023. 

Sedangkan untuk sektoe jasa mengalami kenaikan sebesar 0,093 persen. Yakni, dari 20,5 persen di tahun 2002, naik menjadi 20,77 persen di tahun 2023.

BPS Purbalingga juga merilis data, pada tahun 2022, sektor manufaktur dan konstruksi memberikan kontribusi sebesar 34,07 persen terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purbalingga. 

"PDRB ini tentunya berdampak pada peningkatan perekonomian Purbalingga pada umumnya," ujarnya.

BACA JUGA:Targetkan Kenaikan Kunjungan Wisata, Dinporapar Purbalingga Mulai Garap Wisata Edukasi Industri

Dijelaskan, sumbangan sebesar 34,07 persen tersebut,  berasal dari sektor pengolahan sebesar 27,82 persen dan sektor jasa konstruksi sebesar 6,26 persen. 

Hal ini menjadi penyumbang terbesar PDRB Purbalingga bersama dengan sektor pertanian sebesar 26,21 persen. 

Sehingga jika dilihat dari data yang ada Purbalingga, diketahui mulai beralih dari sektor pertanian menuju sektor industri pengolahan. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: