PTM di Banyumas - Bye-Bye Belajar Sambil Rebahan, Jangan Lengah Jaga Prokes

PTM di Banyumas - Bye-Bye Belajar Sambil Rebahan, Jangan Lengah Jaga Prokes

LANGSUNG NGECEK: Guru mengecek pekerjaan siswa SDN 1 Kecila dalam belajar tatap muka PURWOKERTO - Tak seperti biasanya Rabu, (1/9) Surya Ramdhani bangun lebih awal. Tepatnya pukul 05.00 pagi. Dia tidak ingin terlambat. Ini hari yang ditunggunya. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimulai kembali. https://radarbanyumas.co.id/ptm-hari-pertama-di-banyumas-tidak-ada-jeda-istirahat-senang-bisa-kembali-sekolah/ https://radarbanyumas.co.id/ptm-di-purwokerto-mulai-hari-ini-jam-pelajaran-tidak-dipersingkat-siswa-dicek-suhu-dan-diminta-bawa-bekal/ Begitu sampai di sekolahnya, SMP N 1 Kalibagor, Surya tidak langsung masuk kelas. Tapi cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. Setelah itu ia dicek suhu tubuhnya. "Pas daring biasanya baru bangun pukul 06.30," katanya. Siswa 9B itu riang bisa kembali PTM. Lebih senang lagi ia katakan, bisa bertemu teman-teman sekolahnya. "Lebih suka PTM karena bertemu teman-teman," ujarnya. Rindu bersua teman sekelas juga dirasakan Firzian Kamilasari. Siswi kelas 9A itu, sudah merasa lama menantikan PTM. "Senang bisa PTM lagi. Lebih mudeng dijelasin langsung, kalau tidak paham bisa tanya langsung," terangnya. Dia mengaku, meski pembelajaran daring bisa dilakukan sembari rebahan tapi ia lebih suka PTM. Dia berharap uji coba PTM kali ini bisa berhasil. Tak ada lonjakan kasus Covid-19 lagi. "Bye-bye belajar sambil rebahan," katanya. Soal protokol kesehatan yang mesti diterapkan saat PTM, itu tidak masalah. Toh selama ini dia merasa sudah terbiasa dengan masker, cuci tangan, juga jarak. "Tidak keberatan sama sekali. Khawatir kena Covid-19. Tapi kalau sudah prokes tidak terlalu takut," ucapnya. Bukan hanya siswa-siswi yang sumringah dengan kembali dimulai PTM, orang tua siswa juga merasakan itu. Salah satu orang tua murid di SMP N 1 Kalibagor Iwan Kurnia, mengaku lebih memilih PTM. Selain penyampaian materi pembelajaran lebih maksimal, juga murid lebih terpantau. Nilai plus lainnya dari PTM, adalah membuat anak lebih disiplin. Ia lihat sendiri, putranya yang saat ini kelas 9 selama pembelajaran daring bangunnya siang. "Mungkin iya (lebih malas), kalau daring biasanya bangun jam 09.30. PTM mengajarkan disiplin," paparnya. Kepala SMP N 1 Kalibagor Sugeng Kahana mengatakan, pihaknya sudah sangat siap PTM. Semua sarana yang dibutuhkan sudah disiapkan. Untuk total jumlah muridnya ada 768. "Sudah siap semua. Ketika datang dilihat dulu, pake masker engga. Kalau tidak punya masker kami berikan masker. Lalu cuci tangan pakai sabun. Terus cek suhu, hasilnya kami rekam. Jika suhunya 37 derajat, maka dimasukkan ke UKS dulu. Sepuluh menit tidak ada reaksi kita kembalikan. Kapasitas kelas dibatasi 16 anak," terangnya. Bupati Banyumas Achmad Husein yang meninjau PTM di SMP N 1 Kalibagor mengapresiasi, kesiapan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan. "Sepintas ya, karena baru sebentar sudah sesuai protokol kesehatan jadi insha Allah aman. Syarat prokes saja. Sarana prasarana lengkap. Ada kontrol yang ketat setiap harinya. Jangan sampai lengah tetap jaga Prokes," terangnya. (aam/mhd/fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: