”Iron Man” Karangasem Makin Ngetop

”Iron Man” Karangasem Makin Ngetop

[caption id="attachment_96293" align="aligncenter" width="400"] I Wayan Sumardana.[/caption] KARANGASEM – Nama I Wayan Sumardana yang biasa dipanggil Sutawan atau Tawan asal Banjar Tauman, Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Karangasem, semakin ngetop. Sebab, dia piawai menciptakan robot sebagai pengganti tangan kirinya yang tidak berfungsi. Robot itu diklaim bisa mengangkat beban sekitar 100 kilogram. Namun, karena berhubungan dengan kerja otak, pria yang bekerja sebagai tukang las, pemulung, sekaligus pengepul barang bekas tersebut hanya memanfaatkannya untuk kerja yang ringan-ringan. Keseharian Tawan adalah membuka bengkel las dan gudang rongsokan di Tauman. Lokasinya di pinggir Jalan Raya Tauman, jalur menuju Desa Tenganan Pegringsingan. Bengkel las berlahan kontrakan itu sekaligus menjadi tempat tinggalnya bersama sang istri, Ni Nengah Sudiartini, 29, dan tiga anaknya. Berkat pemberitaan, kini nama tukang las itu semakin terkenal. Ada yang menyebut manusia robot. Bahkan, di dunia maya, kalangan netizen menjulukinya The Real Iron Man. Tawan menciptakan robot untuk bisa meneruskan usaha bengkel lasnya. Robot itu menjadi pengganti tangan kirinya yang sama sekali tidak berfungsi. Tangan robot tersebut mulai berfungsi sekitar empat bulan lalu. Dia menceritakan, ide pembuatan robot itu berawal dari kisah tragis hidupnya. Sekitar enam bulan lalu, pria berusia 31 tahun tersebut mendapat cobaan berat. Dia tiba-tiba sakit. Perutnya mulas hingga berjam-jam di toilet. Bahkan, sampai lemas. ”Karena lemas, waktu itu saya ketiduran sekitar pukul 14.00,” kata Tawan. Saat bangun tidur, dia merasa seperti kehilangan tangan kiri. ”Tidak sekadar mati rasa,” sambungnya. Tawan menduga dirinya mengalami stroke ringan. Dia sempat memeriksakan diri ke RSUD Karangasem. Anehnya, hasil pemeriksaan dokter, Tawan dinyatakan baik-baik saja. Kondisi tersebut membuat usaha bengkel las dan barang bekas terpuruk. Enam karyawan bengkel las meninggalkan Tawan. Begitu juga delapan orang yang membantunya mengumpulkan rongsokan, hanya tersisa dua. Bahkan, sampai saat ini, rongsokan masih menumpuk karena tidak ada tukang sortir. Dia tidak bisa bekerja sendiri hanya dengan mengandalkan tangan kanan. Apalagi, pekerjaannya lebih sering membutuhkan otot. ”Kalau hanya mengandalkan istri, juga tidak mungkin. Kasihan dia,” imbuh pria lulusan Teknik Elektro SMK Rekayasa, Denpasar, 2002, itu. Pengalaman utak-atik barang elektronik membuat pria yang pernah mengabdi sebagai guru di SMK N 1 Manggis itu berinisiatif merancang robot agar bisa meneruskan usaha bengkel lasnya. Dia pun mulai sibuk berguru di internet, searching teknik menciptakan robot, hingga berusaha mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan. Dengan penuh kesabaran, dia berhasil mengikuti panduan dunia maya. Uniknya, sebagian besar bahan yang digunakan adalah barang bekas. Alasannya pun sederhana, tidak punya uang. Lagi pula, banyak barang bekas yang bisa dimanfaatkan. Sebelum sukses menciptakan robot itu, dia sudah lima kali gagal. Sudah tiga unit komputer yang rusak akibat alat-alatnya dipereteli untuk melengkapi pembuatan robot tersebut. ”Yang baru hanya alat penyerap sinyal otak seharga Rp 4 jutaan. Alat ini (ditempatkan melingkar di kepala, Red) terhubung dengan robot. Sedangkan gir, stabilisator motor, dinamo, hingga baterai, semuanya bekas. Saya gunakan dua baterai yang biasa digunakan diving itu. Bisa di-charge,” terang Tawan yang penghasilan per bulannya sering tak sampai Rp 1 juta tersebut. Meski robot buatannya mampu menghidupi keluarga, Tawan menegaskan, kemampuan robot itu masih jauh dari sempurna. Robot yang dikendalikan kemampuan otaknya tersebut sangat menguras tenaga dan pikiran. Dia jadi cepat lelah dan kerja robot itu masih sangat lambat. ”Robot ini bisa bekerja karena dikendalikan otak. Pakai rumus. Misalnya, alfa (A), delta (D), meta (M), neta (N). Ada juga numerik. Misalnya, 0, 1, 2, 3, 4. Itu teknis cara kerjanya,” ungkap ayah tiga anak tersebut, yakni Made Astro Bintang Putra, 11; Ketut Erlangga Putra, 6; dan Putu Titan Putra, 4. Selain membuat Tawan cepat lelah, robot pantang disentuh orang lain karena bisa kena setrum. Termasuk Tawan, pada awal menggunakannya juga biasa kena setrum, tapi dengan tegangan rendah. Bukan hanya itu. Robot rakitannya bisa terhubung dengan mobil yang menggunakan alarm. ”Mobil alarm bisa berbunyi saat didekati. Gambar TV bisa langsung gerimis. Robot ini juga tidak bisa digunakan orang lain. Makanya, saya bilang belum sempurna,” tegasnya. (wan/pit/JPG/c10/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: