Hasil Evaluasi PTM di Cilacap, Ada yang Kurang Sehat tapi Berangkat, Diminta Jangan Diulangi

Hasil Evaluasi PTM di Cilacap, Ada yang Kurang Sehat tapi Berangkat, Diminta Jangan  Diulangi

TATAP MUKA: Pelaksanaan piloting pembelajaran tatap muka (PTM) yang dimulai sejak Senin (5/4) lalu terus dievaluasi oleh Dinas P dan K Cilacap. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP - Sekolah di era Covid ini memang jauh berbeda. Kesehatan menjadi faktor paling diperhatikan. Hasil evaluasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten menemukan, ada siswa kurang sehat tapi tetap diberangkatkan sekolah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Cilacap Budi Santosa berharap, wali murid benar-benar bekerjasama. https://radarbanyumas.co.id/di-banjarnegara-hari-pertama-ptm-pembelajaran-dibagi-dua-shift/ Sejak murid berangkat dari rumah harus sudah dalam kondisi sehat atau tidak dalam kondisi sakit. "Harus diantar, harus dijemput. Alhamdulillah orang tua cukup antusias," terangnya. Hasil evaluasi pelaksanaan Pertemuan Tatap Muka (PTM), ada orangtua tetap memberangkatkan anaknya ke sekolah meski dalam kondisi kurang sehat. "Yang begini jangan diulangi," kata dia. Sejak awal, dinas membatasi jumlah siswa di dalam kelas. Dari sebelumnya sebanyak 32 siswa, selama piloting ini setiap kelas tidak diperbolehkan berisi lebih dari 11 siswa. Hal ini sesuai dengan petunjuk dari Pemprov Jawa Tengah. "Setiap kelas maskimal 11 siswa, dan itu tidak boleh berganti selama dua minggu ke depan. Ini untuk meyakinkan betul kalau anak-anak ini bisa terjamin protokol kesehatannya," terangnya. Seperti diketahui, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Cilacap terus melakukan evaluasi pelaksanaan piloting pembelajaran tatap muka (PTM) yang dimulai sejak Senin (5/4) lalu. Hal ini menyusul intruksi Presiden di mana Juli atau memasuki tahun ajaran Tahun 2021/2022 mendatang semua sekolah harus sudah melaksanakan PTM. Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Cilacap Sumarsono menjelaskan, dalam uji coba PTM ini hanya diperbolehkan empat mata pelajaran. Setiap mata pelajarannya hanya diampu 30 menit. "Ada empat pelajaran yang setiap mapelnya 30 menit. Jadi hanya dua jam pelajaran setiap harinya. Dan hanya diperuntukan untuk kelas 10," jelasnya. Seperti yang dilakukan di SMA N 3, yakni dari 359 siswa hanya 109 siswa yang mengikuti PTM piloting. Itupun pada piloting ini tidak ada jam istirahat. "Tidak ada istirahat, anak masuk sesuai prokes. Jadi anak masuk pukul 08.00 dan pulang pukul 10.00," tandasnya. (nas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: