Tak Ada UN, MKKS SMA Purbalingga: Semangat Belajar Menurun

Tak Ada UN, MKKS SMA Purbalingga: Semangat Belajar Menurun

Siswa sebelum pandemi di Purbalingga. Foto dok PURBALINGGA - Tahun ajaran lalu dan yang akan datang, siswa sekolah tidak lagi dihadapkan tantangan Ujian Nasional (UN). Disisi lain, semangat belajar sejak tak ada UN, menurun. Apalagi di pendaftaran Perguruan Tinggi, syarat nilai sekolah tidak disertakan dan diganti ujian atau seleksi di jenjang perguruan tinggi bersangkutan. “Kami akui semangat belajar biasa-biasa saja. Bahkan bisa dikatakan menurun. Kalau dulu menghadapi UN belajar menggebu-gebu sampai penambahan jam belajar di sekolah. Belum lagi di rumah. Kali ini terlihat datar-datar saja,” ungkap Kepala SMA N 1 Purbalingga yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Purbalingga, Kustomo, Rabu (3/2). https://radarbanyumas.co.id/hasil-belajar-siswa-menurun-awas-lost-generation/ Pihaknya tidak memungkiri jika kondisi sangat berbeda terlihat pada siswa. Mereka hanya menghadapi ujian akhir sekolah. Nilai ujiannya juga nilai sekolah. Pihaknya juga tak bisa memaksakan siswa saat harus sesemangat menghadapi UN. “Meski tak ada UN, namun kami mencoba memberikan dan menghasilkan lulusan terbaik di sekolah kami dan sekolah lanjutan lainnya. Karena mereka juga tetap harus bisa menjadi indikator suksesnya pendidikan secara akademis,” tambahnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Setiyadi menjelaskan, UN ditiadakan untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) atau setingkat madrasah aliyah (MA), sekolah menengah pertama (SMP), atau setingkat madrasah tsanawiyah (MTs), dan sekolah dasar (SD) atau setingkat madrasah ibtidaiyah (MI). Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta Kabupaten Purbalingga, Subeno mengatakan, tidak masalah UN ada atau ditiadakan. Karena semua juga masih bisa menjadi tolakukur pendidikan formal di sekolah. Selain itu dasar ditiadakannya UN karena untuk mendukung penanganan penyebaran Covid-19. Salah satu orang tua siswa, Arif Nugroho mengaku sepakat UN tetap ditiadakan. Karena saat ada UN, anak berpotensi seperti terbebani dalam belajar. Karena harus target ini dan itu dengan nilai mereka yang harus diraih sebagai salah satu syarat kelulusan. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: