Seleksi Guru Penggerak Angkatan Ke-3 Dibuka

Seleksi Guru Penggerak Angkatan Ke-3 Dibuka

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan kembali membuka pendaftaran seleksi Guru Penggerak angkatan ke-3. Seleksi untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan ketiga ini akan dilakukan mulai 18 Januari 2021. Seleksi terbuka untuk guru jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Angkatan ketiga ini akan dibuka untuk 56 kabupaten atau kota dari 25 Provinsi. Informasi tersebut bisa akses di laman Program Guru Penggerak: https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/. Selain itu, tahun ini Kemendikbud juga akan melakukan rekrutmen bagi Calon Pengajar Praktik untuk angkatan ketiga. Kegiatan ini terbuka untuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan praktisi pendidikan. https://radarbanyumas.co.id/guru-bakal-jadi-pembuat-kurikulum/ https://radarbanyumas.co.id/pendaftar-guru-penggerak-sudah-capai-1-108-peserta/ "Para pengajar praktik nantinya mempunyai peran untuk memfasilitasi calon guru penggerak dalam melakukan refleksi, membuat capaian perkembangan, melakukan evaluasi, memberikan umpan balik, serta menfasilitasi lokakarya pada proses PGP," kata Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan GTK Kemendikbud, Praptono di Jakarta, Senin (18/1/2021). Praptono menambahkan, dalam seleksi ini Kemendikbud mencari guru-guru yang memiliki potensi dalam menggerakan ekosistem di sekolahnya untuk berkolaborasi dengan sekolah lain. "Kami akan menyeleksi guru-guru yang mau bergerak tanpa disuruh, dan (mereka) bergerak selalu berpihak kepada murid," ujarnya. Praptono menjelaskan, nantinya guru-guru yang lolos seleksi akan mengikuti PGP menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning (daring dan luring) selama sembilan bulan. Program tersebut dirancang untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. "Oleh karena itu, 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk belajar di tempat kerja (on the job learning). Dengan demikian, guru yang menjadi peserta PGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah," tuturnya. Setelah itu, kata Praptono, 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat, dan 10 persen sisanya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping. "Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing dan didampingi oleh instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik (pendamping). Kuota yang tersedia bagi peserta PGP angkatan ketiga yaitu sebanyak 2.800 untuk calon Guru Penggerak dan 560 untuk calon pengajar praktik," terangnya. Pada tahap pertama, seleksi calon Guru Penggerak angkatan ketiga akan dilaksanakan pada 18 Januari sampai dengan 15 Maret 2021. Pada tahap ini, peserta wajib melakukan pengisian biodata, pengisian esai, unggah dokumen dan mengikuti tes bakat skolastik. "Kemudian, pada tahap kedua yaitu tanggal 31 Mei sampai dengan 10 Juli 2021 akan dilakukan seleksi simulasi mengajar dan wawancara. Pengumuman hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan ketiga akan disampaikan pada 13 Agustus 2021 mendatang," imbuhnya. Sementara itu, lanjut Praptono, untuk jadwal seleksi calon Pengajar Praktik (Pendamping) Pendidikan Guru Penggerak akan dibuka juga pada 18 Januari sampai dengan 15 Maret 2021. "Penilaian seleksi tahap pertama akan dilakukan pada tanggal 30 Maret sampai 16 April 2021, setelah semua dokumen yang diunggah oleh peserta dilakukan verifikasi dan validasi," jelasnya. Selanjutnya, seleksi tahap kedua akan dilaksanakan pada 24 Mei hingga 11 Juni 2021 yang terdiri dari simulasi mengajar dan wawancara. Sebelum ditetapkan menjadi pengajar praktik, peserta akan mendapat pembekalan fasilitasi dan pendampingan pendidikan guru penggerak terlebih dahulu. "Program ini diharapkan bisa menghasilkan bibit pemimpin Indonesia di masa yang akan datang dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila," tutup . "Kami mengimbau para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun praktisi pendidikan dapat bergabung ke dalam Program Guru Penggerak ini," imbuhnya. Sebelumnya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril Iwan menjelaskan, fokus program Guru Penggerak ada pada peningkatan hasil belajar murid yang tidak terlepas dari upaya peningkatan kompetensi guru. "Para pendidik diminta menciptakan ekosistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa," kata Iwan. Iwan berharap, guru Penggerak diharapkan mendorong pertumbuhan murid secara holistik dan menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain, menularkan pengalaman terbaik, di sekolah maupun lingkungan. "Kami menargetkan sampai tahun 2024 jumlah guru penggerak akan mencapai 405.900 guru," pungkasnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: