Mau Nikah, Peserta Ujian Paket C di Purbalingga Batal Ujian

Mau Nikah, Peserta Ujian Paket C di Purbalingga Batal Ujian

PURBALINGGA - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) paket C, mulai digelar Jumat (27/4). Ketidakhadiran peserta sangat minim. Rata-rata per ruang hanya dua sampai 4 orang. Dari jumlah peserta 500 orang, yang tidak hadir tidak sampai 10 persen. “Sudah ada kemajuan. Kesadaran peserta ujian semakin bagus. Pihak perusahaan juga bertahap memahami dan memberikan izin pekerjanya mengikuti ujian,” tutur Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga Subeno, Minggu (29/4). SEMANGAT : Usia tidak menjadikan peserta UNBK kesetaraan C surut semangatnya.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS Sebanyak 500 peserta yang mengikuti ujian kesetaraan paket C, tersebar di 11 gedung sekolah yang ada di berbagai kecamatan. Ujian kesetaraan dilaksanakan selama empat hari, hingga Senin (30/4) hari ini. Subeno yakin, motivasi peserta untuk mengantongi ijazah SMA semakin besar. Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dindikbud Tri Antara mengatakan, ujian kesetaraan dilaksanakan serentak di 13 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di Purbalingga. Berdasarkan data yang ada, terdapat 11 gedung sekolah yang dijadikan tempat ujian kesetaraan peket C. Diantaranya di SMK N 1 Kaligondang, SMAN 1 Purbalingga, MA Bukateja, dan Widya Manggala. “Ada 11 sekolah yang digunakan untuk menggelar ujian kesetaraan paket C,” ujarnya. Berbeda dengan UNBK reguler, dalam satu hari hanya satu mapel yang diujikan. Untuk ujian kesetaraan paket C, satu hari dua mapel. Sedangkan mata pelajaran yang diujikan ada tujuh mapel. “Sehari dua mapel, senin satu mapel, karena ada tujuh mapel yang diujikan,” katanya. Sementara itu, di gedung SMAN 1 Purbalingga terdapat 71 peserta yang terdaftar. Namun, hari pertama ada empat orang yang tidak hadir dari Ubaya Mukti dan Karya Utama. “Ada 71 dan 4 tidak masuk. Sebelumnya sudah dikonfirmasi, tapi tetap tidak hadir, kemungkinan mengundurkan diri. Ada yang di Jakarta, ada yang diluar Jawa. Sedangkan dua anak kembar mau persiapan menikah,” kata Koodinator Panitia Pengawas Purwanto, kemarin. Sementara itu, meskipun baru pertama kali diadakan UNBK, peserta sudah tidak bingung. Sebab, sebelumnya sudah dilakukan simulasi. Sehingga peserta yang beberapa diantaranya usianya sudah tua, tidak lagi bingung saat mengerjakan soal. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: