Jaga Kelestarian Penyu, 1.689 Anak Penyu Dilepasliarkan di Pantai Cilacap

Jaga Kelestarian Penyu, 1.689 Anak Penyu Dilepasliarkan di Pantai Cilacap

Sejumlah masyarakat saat melepaskan tukik ke pantai Cilacap.-Konservasi Penyu Cilacap untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Sejak tahun 2019, Konservasi Penyu Nagaraja CILACAP telah melepasliarkan 1.689 tukik atau anak penyu ke habitatnya. Hal tersebut dilakukan guna menjaga kelestarian ekosistem penyu.

Koordinator Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan mengatakan, di tahun ini, pendaratan penyu untuk bertelur ditemukan pada bulan Juni. 

"Saat ini temuan telur sudah habis karena berakhir di bulan Agustus. Untuk tukik masih ada 19 ekor, yang akan dilepasliarkan rencana November ini," katanya.

Dikatakan Jumawan, sebelumnya dari bulan Juni hingga September sudah ada 820 ekor tukik yang dilepasliarkan secara bertahap. Dengan jenis penyu yang sering ditemui adalah jenis penyu lekang.

BACA JUGA:KPU Cilacap Tetapkan 566 DCT Untuk Pileg Pemilu 2024

BACA JUGA:118 Kasus Kebakaran Terjadi di Kabupaten Cilacap

"Dengan pelepasliaran tukik, ini juga menjaga antisipasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Soalnya, pantai yang bersih ditandai dengan adanya ekosistem penyu ataupun tukik yang baik," ujar Jumawan.

Jumawan mengatakan, di Kabupaten Cilacap, ada lima titik pantai yang sering di tinggali oleh penyu. Yakni Pantai Sodong, Pantai Srandil, Pantai Wagir Indah Kecamatan Adipala. Kemudian Panti Widarapayung Kulon dan Pantai Sidayu Kecamatan Binangun. 

Tak hanya itu, lanjut Jumawan, tempat konservasi yang berlokasi di Pantai Sodong Kecamatan Adipala saat ini juga mendapatkan antusiasme dari sejumlah pihak, mulai dari wisatawan luar daerah maupun mancanegara hingga akademisi. 

Untuk biaya operasional tempat konservasi ini, donasi dan adopsi penyu oleh warga masih menjadi modal utama bagi kelompok swadaya masyarakat. Terlebih saat ini dengan adanya tempat tersebut, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem terutama penyu semakin meningkat.

"Untuk tempat konservasi ini menjadi tempat wisata edukasi masyarakat, baik kunjungan dari sekolah maupun universitas. Kita terus berupaya mengedukasi masyarakat tekait keberadaan telur penyu. Sampai saat ini kesadaran pun meningkat. Banyak warga yang kemudian menyetorkan kepada pengelola konservasi, ada juga yang melaporkan," ujar Jumawan. (ray)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: