Peluang Ekonomi, Gapoktan Ngudi Tani Serap Seratus Ton Gabah Panen Musim Kemarau

Peluang Ekonomi, Gapoktan Ngudi Tani Serap Seratus Ton Gabah Panen Musim Kemarau

Pekerja sedang menimbang gabah, Jum'at (20/10/2023) di Gapoktan Ngudi Tani Desa Karangpetir.-FIJRI RAHMAWATI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Gapoktan Ngudi Tani Desa Karangpetir Kecamatan Tambak mencatat telah menyerap gabah petani sekira seratus ton di masa panen musim kemarau ini.

Gabah yang terserap dari petani untuk memenuhi permintaan pasar beras. Tidak hanya pasar lokal, permintaan juga datang dari luar kota.

"Permintaan lokal setiap dua hari sekali ada satu ton beras," kata pengurus administrasi, Toyibah, Jum'at (20/10/2023).

BACA JUGA:SPSI dan Dinnaker, Penyesuaian Hari Kerja Hasil Kesepakatan

BACA JUGA:Desa di Banyumas Paling Banyak Masuk Nominasi 45 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara

Sedangkan permintaan beras dari luar kota misalnya dari Bogor. Setiap dua minggu sekali kisaran antara enam sampai tujuh ton beras.

Ketika ketersediaan beras mulai menipis. Disebut Toyibah, pemesan dari Bogor menghubungi supaya Gapoktan Ngudi Tani menyiapkan beras.

Adanya permintaan beras secara rutin merupakan peluang ekonomi. Terutama bagi petani yang tergabung dalam Gapoktan Ngudi Tani Desa Karangpetir.

BACA JUGA:Hati-hati, Polresta Banyumas Bakal Tindak Tegas Praktek Perjudian di Pilkades Serentak

BACA JUGA:Rumah Warga Karangmoncol Purbalingga Terbakar, Korban Alami Kerugian Capai Rp 60 Juta

Selain itu, tantangan bagi petani untuk meningkatkan produktivitas hasil panen. Gapoktan Ngudi Tani telah memiliki jaringan pasar yang menyerap beras.

"Kami saling kerja sama juga dengan pedagang lokal yang selip gabah di sini," imbuh Toyibah.

Empat fasilitas Gapoktan Ngudi Tani diresmikan pada Desember 2022 lalu yaitu lumbung pangan masyarakat, rumah rice milling, rumah bed dryer dan lantai jemur. Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pertanian. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: