Tujuh SMK di Banyumas Hanya Terakreditasi C

Tujuh SMK di Banyumas Hanya Terakreditasi C

PURWOKERTO-Sebanyak tujuh SMK di Kabupaten Banyumas terakreditasi C baik untuk akreditasi sekolah maupun jurusannya. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Nomor : 817/ BAN-SM/SK/2019 Tentang Penetapan Hasil Dan Rekomendasi Akreditasi Sekolah/Madrasah Provinsi Jateng tahap 2 tanggal 1 Oktober 2019. Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Pendidikan Jateng Wilayah X, Maryanto mengatakan tidak bisa menilai kenapa suatu sekolah mendapat akreditasi C. Sebab, diakuinya, bisa dikarenakan banyak kemungkinan. Bisa jadi, kata dia, sebenarnya sekolah sudah tidak ada. Tetapi, dalam data pokok pendidikan masih ada. "Sekolah sebenarnya sudah tidak beroperasi tetapi terkadang masih terekam. Itu diantaranya," katanya ketika ditemui Radarmas, Selasa (29/10). Selain itu, bisa juga karena sarana dan prasarana sekolah atau yang lainnya masih kurang. Karena, jelas dia, yang namanya akreditasi dari delapan standar nasional pendidikan harus terpenuhi semua. Assesor akreditasi sendiri silang antar kabupaten dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X tidak bisa mengatur. "Biasanya sekolah-sekolah swasta kecil sepertinya. Saya juga kurang tahu," sambung dia. Maryanto menegaskan, Cabang Dinas Pendidikan sebagai pelayan dari pendidikan akan terus mendorong akreditasi. Selama sekolah-sekolah meminta pelayanan, maka dilayani terkait berbagai kepentingan sekolah. Cabang Dinas Pendidikan sendiri tidak memiliki power yang artinya gelontoran dana membantu agar akreditasi sekolah dari C naik menjadi B. "Kita ranahnya tidak sampai situ karena itu kewenangan pemerintah yang punya dana. BOS dari pusat. Dari provinsi juga mengucurkan BOSDA," terangnya. Menanggapi banyak sedikitnya jumlah peserta didik pada sebagian SMK, menurutnya hal tersebut tergantung dari kompetensinya. Bisa jadi, kompetensi yang ada pada satu SMK langka atau sekolahnya yang kecil karena kurang sarana prasarana dan lain-lain. "Dengan jumlah peserta didik sedikit, operasional sekolah pastinya sulit. Kalau sekolah pernah jaya terus turun itu bisa ada sesuatu yang kurang benar di dalam itu. Bisa manajemennya bisa pengelolaannya. Yang pasti internal. Internal dalam arti pelayanan. Dari eksternal yang sangat mendukung itu masyarakat," pungkas Maryanto. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: