Trouble, Pendaftaran Jalur Prestasi Sempat Ditutup

Trouble, Pendaftaran Jalur Prestasi Sempat Ditutup

ANTRE : Calon siswa dan wali murid melakukan PPDB online di SMPN 1 Purbalingga, kemarin. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Hari pertama pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) jalur prestasi mengalami kendala, Senin (1/7). Beberapa nilai siswa berbeda dengan yang ada di sistem. Hal itu membuat pendaftaran jalur prestasi ditutup sementara beberapa jam, karena menunggu perbaikan nilai yang dilakukan oleh operator. Salah satunya terjadi di SMPN 1 Purbalingga. Panitia pendaftaran bingung ketika membuka apilkasi, ternyata nilai calon siswa yang mendaftar berbeda dengan Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) yang dilampirkan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga Ir Setyadi mengakui, ada kesalahan dalam input data yang dilakukan oleh operator. Sehingga banyak nilai calon siswa yang tak sama dengan SKHU yang mereka terima dari sekolah. Agar tidak menjadi masalah, pihaknya memilih untuk menghentikan pendaftaran jalur prestasi di sejumlah SMP negeri. "Kami tak bisa memaksakan input data, karena terjadi kesalahan di operator," imbuhnya. Setelah dilakukan perbaikan oleh operator, input data pendaftaran jalur prestasi akhirnya dilanjutkan sekitar pukul 13.25 WIB. Tahun ini untuk jalur prestasi, sekolah negeri mengalokasikan kuota sebanyak 15 persen dari kuota siswa di sekolah tersebut. Kepala Sekolah SMPN 1 Purbalingga Runtut Pramono mengatakan, pendaftaran jalur prestasi ditutup sementara setelah pihaknya berkonsultasi dengan Dindikbud Kabupaten Purbalingga dan operator dari PT Telkom. "Berkas pendaftaran tetap kami terima. Namun untuk input data kami menunggu perbaikan dari operator," katanya kepada Radarmas ditemui di ruang kerjanya. Namun setelah data diperbaiki oleh operator pihaknya kembali melanjutkan input data pendaftaran jalur prestasi. "Kami akan melembur input datanya. Sehingga, besok (hari ini, red) calon siswa sudah bisa mendapatkan kartu pendaftaran," ujarnya. Prima, salah satu orang tua calon siswa mengaku panit akibat terjadinya perbedaan data nilai di SKHU dan aplikasi. "Nilai anak saya turun lima digit. Beberapa teman satu sekolahnya juga mengalami hal yang sama. Begitu juga sekolah-sekolah lainnya," ungkapnya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: