64 Sekolah di Purbalingga Numpang UNBK

64 Sekolah di Purbalingga Numpang UNBK

Untuk Jenjang SMP/MTs PURBALINGGA - Ujian nasional jenjang SMP/MTs akan dilaksanakan pada 23 April mendatang. Tahun ini, belum semua sekolah menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Dari 119 SMP/MTs yang ada di Kabupaten Purbalingga, sebanyak 101 SMP/MTs menerapkan UNBK. Kasi Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs Subeno mengatakan, sekolah yang melaksanakan UNBK tahun ini meningkat dua kali lipat lebih dibanding tahun 2017. Pada tahun 2017, SMP/MTs yang melaksanakan UNBK hanya 44 sekolah. Sedangkan tahun ini mencapai 101 SMP/MTs. “Karena ini tahun kedua pelaksanaan, sekolah sudah membenahi fasilitas untuk UNBK mandiri atau penyiapan sarana dan prasarana untuk UNBK yang menumpang,” katanya. Dikatakan, sebanyak 37 SMP/MTs akan melaksanakan UNBK mandiri dan 64 SMP/MTs melaksanakan UNBK menumpang. Sementara sisanya, 18 SMP/MTs masih melaksanakan ujian nasional menggunakan kertas dan pensil (UNKP). "Ujian nasional pada tahun ini diikuti 10.702 siswa SMP dan 3.696 siswa MTs. Itu jumlah siswa dari total 119 SMP/MTs," terangnya. Subeno menuturkan, syarat SMP/MTs yang melaksanakan UNBK mandiri minimal memiliki komputer server dan client dengan jumlah total satu pertiga dari jumlah peserta ujian. Persyaratan lainnya, memiliki jaringan internet dan menyiapkan genset untuk antisipasi listrik padam. “Untuk saat ini belum ada kendala atau keluhan dari SMP/MTs, baik yang UNBK mandiri, menumpang, maupun UNKP. Kami berupaya sebisa mungkin agar pelaksanaan ujian nasional nanti lancar tanpa kendala berarti,” katanya. Sementara itu, Guru SMPN 2 Karangreja, Joko Prayitno SPd mengatakan, sekolahnya tidak melaksanakan UNBK karena sarana dan prasaran seperti komputer dan internet belum mendukung. Sementara untuk UNBK menumpang, terkendala jarak karena banyak siswa yang rumahnya di kaki Gunung Slamet. Untuk itu, 160 siswa SMPN 2 Karangreja akan melaksanakan UNKP. “Anak-anak nanti kerepotan untuk ke sekolah induk karena jaraknya jauh. Ada biaya tambahan untuk transportasi, kemudian jika hujan akan lebih repot lagi. Jadi kami masih menerapkan UNKP untuk tahun ini,” ujarnya. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: