Lahan Pembangunan SMK di Banjarnegara Belum Memadai

Lahan Pembangunan SMK di Banjarnegara Belum Memadai

2018, Pemkab Usulkan 2 SMK di Perbatasan BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara masih membutuhkan lahan seluas 32.000 meter persegi untuk pengembangan dan pembangunan SMK di tiga titik daerah perbatasan. Sebab hingga saat ini, lahan yang tersedia untuk pengembangan dan pembangunan SMK masih belum memadai. Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Prijo Anggoro mengatakan, melalui bantuan keuangan pemerintah Provinsi, Pemkab telah mengusulkan dua pembangunan dan satu pengembangan SMK di tahun 2018 mendatang. Ketiga titik tersebut yakni, pembangunan SMK di Kecamatan Susukan dan Pagentan serta pengambangan gedung SMK di Kecamatan Pandanarum. “Usulan ini merupakan respon terkait meningkatnya peminat SMK di Banjarnegara. Adapun untuk pelaksanaanya diharapkan bisa direalisasikan pada 2018 mendatang,” ujarnya, akhir pekan lalu. Namun saat ini pengembangan dan pembangunan SMK masih membutuhkan tambahan lahan. Di SMK Pandanarum, untuk pengembangan gedung SMK masih membutuhkan lahan seluas 6.300 meter persegi. Ini untuk melengkapi lahan yang sudah ada seluas 8.700 meter persegi. “Sehingga total luas untuk pengembangan SMK di Pandanarum rencananya seluas 15.000 meter persegi,” jelasnya. Sementara untuk pembangunan SMK di Kecamatan Susukan masih membutuhkan 15.000 meter persegi. Sebab, saat ini lahan yang baru tersedia seluas 5300 meter persegi, sehingga masih butuh lahan seluas lahan 9.700m2 untuk pengembangannya. Sedangkan untuk STM Pagentan masih membutuhkan lahan 16.000 meter persegi. “Kami sudah mengusulkan melalui bantuan keuangan provinsi untuk bangunan fisik, tetapi untuk lahan dari Pemkab, ” Kata Anggoro. Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara, Noor Tamami mengungkapkan, peminat SMK di Banjarnegara terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun hal ini tidak diiringi dengan peningkatan daya tampung gedung sekolah untuk menerima siswa baru. “Sehingga banyak siswa yang melanjukan pendidikan SMK di kabupaten tetangga. Terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perbatasan,” ujarnya. Saat ini, jumlah SMK di Banjarnegara ada 26 yang tersebar di berebagai wilayah. Dengan adanya penambahan jumlah gedung SMK, diharapkan mempermudah siswa yang berminat melanjutkan ke SMK. Dengan begbitu, mereka tidak harus melanjutkan ke kabupaten lain karena kuota dan jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal. “Mereka lebih memilih ke Banyumas, Wonosobo, Purbalingga atau bahkan Kebumen yang lokasinya berdekatan dengan lokasi tempat tinggalnya,” imbuhnya. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: